TNews,BOLMUT—Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Dr.Drs.Hi. Asripan Nani, M.Si, memaparkan upaya pencegahan dan penanganan stunting terintegrasi di depan panelis di Aula Kantor Bappeda Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (15/10/2020).
Pemaparan ini dalam rangka penilaian kinerja kabupaten lokasi khusus (Lokus) dalam pelaksanaan konvergensi intervensi penanganan stunting di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Tahun 2019 dan Tahun 2020.
Sekda Bolmut Dr.Drs.Hi. Asripan Nani, M.Si, memaparkan upaya pemerintah daerah dalam melakukan penanganan dan pencegahan stunting. Seperti ada beberapa inovasi yang sudah dilaksanakan, misalnya Gerakan Terpadu Cegah Stunting (Getar Cinta), Laporan Pemantauan Balita Stunting, Gerakan Remaja Cerdas Peduli Anemia (Gema Ceria), Gerakan Bersama Terpadu Cegah Stunting (Gemar Cahting).
Sosialisasi kader pembangunan manusia. Dan asistensi APBDes. Inovasi Andini (Antisipasi Pernikahan Dini). Penggunaan bahasa daerah dalam pertemuan berwujud kearifan lokal. Kelas parenting, pemberian sertifikat bagi anak yang lulus stunting. Pemberian hak sipil bagi bayi baru lahir.
Diversifikasi pangan, pasar murah dan pengawasan ketersediaan bahan pokok. Bantuan sembako dan program keluarga harapan. Dan bantuan kepada masyarakat serta pembangunan jamban sarana air bersih.
Sebelumnya juga Sekda Bolmut Dr.Drs.Hi. Asripan Nani, M.Si, menyampaikan berdasarkan pemantauan status gizi tahun 2016, prevalensi stunting di Bolmut sebesar 43,80 persen.”Kemudian turun di tahun 2017 menjadi 36,80 persen, 2018 menjadi 22,4 persen selanjutnya data riset kesehatan daerah menyebutkan bahwa tahun 2019 prevalensi stunting di Kabupaten Bolmut berhasil turun diangka 15,20 persen,”jelasnya.
Dikatakan Sekda Bolmut, melihat data ini, bukan tidak mungkin pemerintah daerah akan berhasil mencapai target stunting pada RPJMD Kabupaten Bolmut. “Yaitu pada angka 10 persen serta mendukung target stunting pemerintah pada RPJMN tahun 2020-2024 yaitu pada angka 19 persen,”jelasnya.
Uphik Mando