Emak-emak Ngaku Istri Jaksa Saat Dirazia, Ini Faktanya

0
77

TNews, HUKRIM – Media sosial dihebohkan dengan video kemarahan seorang emak-emak yang enggan memakai masker. Wanita itu marah sembari mengaku sebagai istri jaksa. Namun, ternyata, pengakuan itu hanya bohong belaka.

Dilihat  Kamis (15/10/2020), dalam video tersebut terlihat perempuan duduk di atas motor sambil menelepon seseorang. Dia kemudian berbicara dengan nada tinggi kepada petugas yang menggelar operasi yustisi.

Perempuan tersebut tidak mengenakan masker. Dia mengaku ingin meninggalkan lokasi razia karena ingin menjemput anaknya. Beberapa petugas yang berusaha menenangkannya diminta diam oleh perempuan tersebut.

“Suami ibu kerja di mana?” tanya seorang polisi.

“Jaksa,” jawabnya.

Polisi mempersilakan perempuan tersebut menyuruh suaminya ke lokasi. Setelah itu, petugas gabungan meminta agar ibu tersebut diperiksa dulu.

Namun dia enggan menurutinya dengan alasan ingin menjemput anaknya. Dia mengaku bakal kembali ke lokasi setelah menjemput anaknya. Petugas meminta jaminan tapi dia tidak membawa identitas.

“Saya orang Medan. Kalau saya bilang balik kemari, saya kemari,” ujarnya.

Kasat Lantas Polres Aceh Tengah AKP Yofie Artanta mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (13/10) dalam operasi yustisi di Aceh Tengah. Perempuan tersebut diberhentikan petugas karena tidak mengenakan masker.

“Dia tidak mengikuti apa yang disampaikan Gugus Tugas. Terus ketika mau di-rapid test dia juga menolak,” kata Yofie saat dimintai konfirmasi wartawan.

Menurut Yofie, perempuan tersebut sempat mencoba melarikan diri, sehingga dikejar petugas. Setelah kejadian, perempuan ini diserahkan ke Satuan Reskrim Polres Aceh Tengah untuk diperiksa.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, faktanya wanita tersebut bukan istri jaksa.

“Saya dapat keterangan dari Kejari, dia bukan istri jaksa. Mungkin dia punya keluarga jaksa,” ujarnya.

 

Sumber: detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.