TNews, SEHAT – China adalah salah satu pelopor dalam pengembangan vaksin COVID-19. Dari 300 kandidat vaksin di seluruh dunia, sembilan sedang dalam uji coba pada manusia fase 3 dan empat di antaranya diproduksi di China oleh Sinovac, Cansino, dan dua dari China National Biotech Group (CNBG).
Ketidakpastian tetap ada, tetapi para pejabat China optimis bahwa batch pertama vaksin COVID-19 akan siap untuk masyarakat umum awal November atau Desember. China telah memberikan kandidat vaksin COVID-19 yang diproduksi di dalam negeri kepada kelompok pekerja tertentu, termasuk staf medis dan petugas inspeksi perbatasan, sejak Juli, dan dilaporkan tak ada masalah serius dalam pemberian vaksin tersebut.
Dikutip dari South China Morning Post, China saat ini melakukan uji klinis di berbagai negara untuk melihat keamanan dan efektivitas vaksinnya. Adapun negara yang ikut dalam uji coba tersebut adalah Uni Emirat Arab, Bahrain, Peru, Maroko, Turki, Bangladesh, Brasil, dan Indonesia, yang nantinya akan menjadi negara penerima pertama vaksin COVID-19 yang dikembangkan China.
Otoritas kesehatan China juga mengatakan prioritas juga akan diberikan kepada negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Wakil presiden CNBG Zhang Yuntao belum lama ini menyebut jika disetujui oleh regulator obat negara, harga vaksin akan berkisar 600 yuan (Rp 1,3 juta). Tidak jelas apakah Zhang mengacu pada harga eceran atau grosir, tetapi angka tersebut masih merupakan yang tertinggi sejauh ini untuk calon vaksin.
Menurut Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), kapasitas tahunan negara tersebut untuk memproduksi vaksin COVID-19 akan mencapai 610 juta dosis pada akhir tahun ini, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 1 miliar dosis tahun depan.
Sumber: detik.com