TNews, WISATA – Pantai di Inggris ini menjadi favorit warga dan turis yang haus akan ‘vitamin sea’. Sayangnya, keindahan pantai ini ternoda dengan sampah masker bekas.
Pasir pantai berpasir coklat ini bernama Perranporth Beach. Lokasinya di Cornwall, Inggris.
Seperti Pantai Kuta di Bali yang berombak, pantai ini populer di kalangan surfer untuk menguji kepiawaian dan wisatawan yang hobi berjemur.
Di tengah pandemi virus Corona, Pantai Perranporth sepi. Tapi, pantai itu justru harus menghadapi musuh baru, yaitu sampah APD alias alat pelindung diri.
Pasir pantai tak lagi sepi, karena masker, sarung tangan dan perlengkapan APD lainnya menumpuk di sana.
Seorang warga bernama Ben Landricombe memutuskan untuk membuatnya viral. Ben berjalan di sepanjang bibir pantai sembari memungut sampah. Dia mengumpulkan 26 sampah masker bekas pakai.
Ben menyebut sampah masker yang tertanam di pasir masih banyak lagi. Dia hanya mengambil sebanyak yang ia bisa.
“Ada banyak sampah, saya bisa mengambilnya sepanjang hari. Setidaknya ada seratus sampah masker di sana,” ujar Ben.
Meski pantai sudah terlihat tercemar, namun Ben menambahkan bahwa orang-orang yang datang ke sana tidak peduli. Para pengunjung pantai asyik melakukan aktivitas liburan mereka tanpa peduli sampah APD yang berserakan.
“Sampah ini sudah di luar kendali dan harus dihentikan secepatnya. Kitalah masalahnya, bukan virus. Tapi, orang-orang tampak tidak peduli,” dia menambahkan.
Kekhawatiran Ben masuk akal. Karena, kini semua tempat mengharuskan pengunjungnya menggunakan masker.
“APD sekarang telah menjadi ancaman besar bagi lingkungan dan laut,” ujar Emily Stevenson, seorang Ahli Lingkungan.
Sampah APD bahkan sudah ditemukan di bawah permukaan laut. Ini menjadi bukti bahwa konsentrasi pencemaran APD di dasar laut masih belum diperhitungkan.
“Begitu sampai di dasar laut, sampah APD akan menutupi semua struktur biologis seperti sea fan atau terumbu karang,” dia menjelaskan.
Tak hanya itu, sampah masker juga menghambat pertukaran gas antara kolom air dan sedimen. Sampah APD adalah polusi plastik jenis baru yang tidak dapat diprediksi oleh siapa pun.
Sumber: detik.com
