TNews, INSPIRATIF – Seorang penjual balon jadi viral setelah netizen mengetahui latar belakangnya. Pria bernama Supriyanto tersebut pertama kali viral ketika tertangkap oleh akun TikTok @hobbymakan.id. Saat ditanya seputar pekerjaannya, Supriyanto mengungkap bahwa ia adalah lulusan S2. Bikin netizen kagum, ia pun diundang ke acara televisi untuk menceritakan kisahnya.
Supriyanto dikatakan adalah mantan manajer HRD di perusahaan swasta yang dulu bekerja di Jakarta. Setahun lalu, ia mendapat mimpi untuk hijrah. Pria 54 tahun tersebut kemudian memilih Pontianak, Kalimantan Barat untuk memulai hidup baru. Di situ lah, Supriyanto bertemu dengan pekerjaan barunya sebagai tukang balon yang ternyata dirasa lebih nyaman bahkan menguntungkan dari pada dari jadi manajer.
Dalam program talkshow ‘Hitam Putih’, Supriyanto mengungkap alasan sebenarnya ia meninggalkan profesi manajer. “Istilahnya saya ingin hijrah karena sudah lelah dengan kemunafikan dalam pekerjaan dan banyaknya kendala. Awalnya saya nggak tahu, tahu-tahu bisa sampai Pontianak karena saya bingung dan dapat petunjuk untuk hijrah. Awalnya ingin cari pekerjaan di Pontianak ternyata nasib mengubah saya menjadi tukang balon karena tas saya untuk persiapan cari kerja hilang,” katanya dalam acara yang dipandu Deddy Corbuzier itu.
“Anak istri sudah meninggal karena kecelakaan, itu juga yang membuat saya hijrah untuk melupakan masa lalu biar enjoy lagi, fokus, lalu hijrah ke Pontianak. Karena (masalah) bertubi-tubi setelah kematian istri anak, dalam pekerjaan digonjang-ganjing, usaha gagal, (saya bertanya) ada apa? Setiap malam solat (dalam mimpi diminta) pergilah, hijrahlah,” tambah pria tersebut.
Pria lulusan S2 di jurusan biologi itu mengaku sempat mendapat bertubi-tubi masalah dalam hidupnnya. Setelah istri dan anaknya meninggal karena kecelakaan, ia mengalami kesulitan dalam pekerjaan, hingga gagal ketika buka usaha. Ketika itu lah, Supriyanto berdoa dan diberi mimpi untuk hijrah lalu memilih Pontianak karena tiketnya murah. Sesampainya di sana, apesnya ia malah kehilangan tas berisi berbagai dokumen untuk mencari kerja.
“Waktu bingung di pelabuhan ada orang yang memperhatikan saya, (waktu itu) entah orang baik atau jahat. Saya bingung mau tidur di mana, uang nggak ada lalu diajak ngobrol dan mereka berunding apa saya tidak tahu. Lalu dipertemukan dengan pakde-pakde penjual balon,”
Supriyanto pun tidak lagi memandang dirinya sebagai seorang mantan manajer yang lulusan S2. Ia mengaku mau bekerja apapun asal tidak terlalu menguras fisik. Dan tak salah memang Supriyanto memilih jadi tukang balon karena penghasilannya per bulan ternyata bisa lebih menguntungkan.
“Nggak malu yang penting halal dan nggak nyusahin orang. Penghasilan kalau lagi ramai Rp 600 ribu sehari, pas idul fitri saya dapat Rp 1,7 juta. Jualnya Rp 15 ribu modal Rp 10 ribu. Ada gulali, popcorn juga jadi satu sepeda itu penuh,” ungkapnya.
Kini pria yang pernah mencoba berjualan bakmi hingga usaha bank keliling itu pun mengaku lebih menikmati dan nyaman dengan pekerjaan ini. “Lebih nyaman jual balon, yang penting kan duitnya, keren kalau duitnya nggak ada percuma,” tutur Supriyanto yang sudah bisa beli tanah satu kavling setelah setahun berjualan balon dan makanan itu.
Supriyanto mengaku bisa mendapat penghasilan Rp 9 juta dari jualannya. Kini dengan modal yang dimilikinya, ia terpikir untuk membuka usaha kuliner di Pontianak dan tidak berniat lagi untuk kembali bekerja sebagai pekerja kantoran.
Sumber: detik.com