Negara Asia yang Pernah ‘Diserang’ Virus Nipah

0
47

TNews, SEHAT – Ilmuwan dari Thailand, Supaporn Wacharapluesadee, memperingatkan adanya ancaman pandemi baru yakni virus Nipah (NiV). Ancaman ini kian besar lantaran penyakit ini belum ada obatnya.

Virus Nipah dapat menyebabkan masalah pernapasan yang parah dan ensefalitis, pembengkakan otak, dan memiliki angka kematian 40 hingga 75 persen, tergantung di mana wabah itu terjadi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, virus Nipah sempat mewabah di beberapa negara Asia. Sejauh ini, NiV telah menginfeksi 477 orang dan membunuh 252 orang sejak pertama kali ditemukan di tahun 1998.

Wabah virus Nipah diduga pertama kali muncul di Malaysia antara tahun 1998-1999 dan telah menyebar ke sejumlah negara seperti Singapura, Bangladesh, dan India. Tingkat kematian tertinggi terjadi di Bangladesh, saat wabah tersebut terjadi di musim dingin.

Dalam jurnal WHO yang berjudul ‘Nipah Virus Infection’, ada beberapa negara di Asia yang pernah diserang wabah virus Nipah.

– Malaysia (1998-1999)

Terjadi di Perah, Negeri Sembilan, dan Selangor. Otoritas kesehatan Malaysia sempat menduga kasus ini sama seperti penyakit Japanese Enchepalitis sebagai penyebab penyakit tersebut.

Sebanyak 265 kasus dengan gejala ensefalitis dengan 105 kematian dilaporkan. Tingkat kematian sebesar 40 persen.

– Singapura (Maret 1999)

Tercatat 11 orang terinfeksi, 1 di antaranya meninggal dunia. Tingkat kematian 9 persen.

– India (Februari 2001)

Terjadi di Siliguri, menginfeksi 66 orang dan 45 pasien dinyatakan meninggal dunia. Tingkat kematian 68 persen.

– Bangladesh (Januari-Maret 2005)

Wabah ini dilaporkan di Meherpur (13 kasus dengan sembilan kematian atau 69 persen), Naogaon (12 kasus dengan delapan kematian atau 67 persen), Goalando (29 kasus dengan 22 kematian atau 76 persen), Faridpur (36 kasus dengan 27 kematian atau 75 persen) dan Tangail (12 kasus dengan 11 kematian atau 92 persen).

– India (April 2007)

Menyebar di distrik Nadia, India. Menyebabkan 5 kasus dan 5 pasien terinfeksi virus Nipah itu diumumkan meninggal dunia atau 100 persen kematian.

– Bangladesh (2008)

Di bulan Februari 2008, distrik Manikganj and Rajbari diserang wabah virus Nipah. 11 orang terinfeksi dan 6 meninggal dunia. Tingkat kematian 60 persen.

Sementara pada April 2008, wabah ini muncul di distrik Shatkira dan Jessore. Menginfeksi 2 orang, satu di antaranya meninggal dunia.

Di laman National Center for Biotechnology Information (NCBI), peneliti mencatat Wabah virus Nipah baru-baru ini dan paling intens terjadi di negara bagian Kerala, India, selama Mei 2018.

Wabah dimulai pada 2 Mei 2018 di Kozhikode dengan seorang pria berusia 27 tahun yang dirawat di rumah sakit karena demam dan mialgia. Awalnya pasien mengalami gejala demam tinggi, muntah dan perubahan sensorium. Setelah itu dia dibawa ke rumah sakit lain tetapi meninggal dunia.

Di tahun tersebut, 23 pasien positif NiV diidentifikasi. Dari kasus tersebut 21 meninggal dunia dan 2 selamat. Tingkat kematian kasus 91 persen.

Pada 2019, insiden NiV berulang dilaporkan di mana satu pasien dinyatakan positif NiV di distrik Ernakulam di Kerala.

Sekitar 300 orang yang pernah kontak dengan pasien yang terinfeksi, dimonitor secara ketat untuk kemungkinan gejala mirip Nipah. Pasien positif dipindahkan ke fasilitas isolasi dan diawasi dengan ketat, sementara kasus kontak disarankan untuk tetap di dalam ruangan dan segera melapor jika ada gejala.

Meskipun virus Nipah hanya menyebabkan beberapa wabah yang diketahui di Asia, virus ini bisa menginfeksi berbagai macam hewan dan menyebabkan penyakit parah dan kematian pada manusia.

 

Sumber: detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.