TNews, NASIONAL – Tukang pikul jenazah Corona atau COVID-19 di TPU Cikadut, Kota Bandung, mogok beraktivitas karena kecewa dengan pernyataan Wali Kota Bandung Oded M Danial. Oded membuat pernyataan tertulis yang di-posting via akin Instagramnnya.
Menyimpan tangkapan layar postingan yang diunggah Oded. Apa isi tulisan Oded yang memicu mogoknya tukang pikul tersebut?
Berikut pernyataan Oded:
Kenapa masih ada yang tega?
Insya Allah Pemerintah Kota Bandung selalu memberikan pelayanan dan perhatian yang tanpa perlu memperhatikan anggaran bagi para keluarga yang harus melakukan pemakaman.
Terkait berita tersebut kita langsung koordinasi dengan Dinas Tata Ruang Kota Bandung (@distaru.bdg) dan memastikan bahwa kejadian pungutan biaya jenazah tersebut dimanfaatkan oleh orang yang tega mengambil kesempatan.
Ke depan untuk memastikan keamanan, kelayakan dan kenyamanan para keluarga yang akan melakukan pemakaman, layanan angkut jenazah sampai proses pemakaman akan disiapkan oleh pemerintah, Distaru siap melayani.
Semoga kemarin adalah kejadian terakhir yang kita dapatkan, kedepan ketertiban akan kami utamakan.
Haturnuhun
Namun kini, sebagaimana dilihat, Kamis (28/1/2021) pagi, postingan yang menyulut emosi para pemikul jenazah itu sudah dihapus dari akun Instagram milik Oded.
Sebelumnya, Koordinator Relawan Pikul Jenazah COVID-19 Fajar Ifana mengaku kecewa dengan pernyataan Oded tersebut. sebab itulah Fajar dan tukang pikul jenazah COVID-19 menghentikan sementara aktivitasnya.
“Kita menghentikan aktivitas memikul dan memakamkan jenazah,” kata Fajar di TPU Cikadut, Rabu (27/1).
Pihaknya juga tidak ingin ada lagi yang berpikiran buruk terhadap kehadiran para pemikul jenazah di TPU Cikadut. “Kita selalu dikatakan pungli. Ada juga kata-kata bahwa kita masih saja tega, terus ada kata-kata kita berbisnis,” ujar Fajar.
Fajar menegaskan aktivitas yang dilakukan oleh pihaknya selama ini murni untuk kemanusiaan. Bila ada pihak di lokasi TPU Cikadut yang memberi uang, sambung dia, hal tersebut merupakan bentuk apresiasi atas keringat para relawan.
Selain itu, alasan lainnya yang membuat mereka terpaksa berhenti memikul jenazah karena minim perhatian pemerintah, khususnya Pemkot Bandung. “Kita betul-betul selama 11 bulan tanpa ada perhatian dari pemerintah, mungkin saatnya sekarang pemerintah memperhatikan kita. Mohon diperhatikan dan untuk ke depannya ini satu acuan untuk para pejabat jangan hanya melihat ke atas, lihat ke akarnya ke bawah,” tutur Fajar.
Sumber: detik.com