TNews, Kotamobagu – Dengan dukunga pemerintah daerah, Desa Poyowa Kecil, Kecamatan Kotamobagu Selatan, menjadi salah satu desa penghasil beras merah.
Salah satu petani beras merah, Natsir Dugian (56), mengatakan, saat ini beras merah telah menjadi salah satu produk unggulan desa.
“Beras ini adalah temuan saya sendiri. Karena warnanya merah, maka ini menjadi salah satu produk unggulan Kota Kotamobagu,” ujarnya, Rabu, (27/01/2021).
Menurutnya, beras merah pernah mewakili kotamobagu mengikuti kegiatan Pekan Nasional Petani Nelayan Indonesia Ke IX di Aceh.
“Beras merah sudah sampai di Aceh, saya bawa waktu itu 2017 mengikuti Pekan Nasional Petani Nelayan. Karena Prodak unggulan dalam bentuk inovasi dan menjadi unggulan Kotamobagu,” ungkapnya.
Natsir menuturkan, untuk penanamannya sama seperi padi pada umumnya, memerlukan waktu 85 hari atau Tiga Bulan.
“Beras Murah mempunyai khasiat yang luar biasa. Karena selain obat kolestrol serta kadar gulanya sangat rendah, sehingga sangat cocok dikonsumsi oleh bagi penyakit gula. Harganya lebih mahal dari beras biasa yaitu 15 ribu per kilogram,” jelas Natsir.
Meski demikian, pria yang akrab disapa Tete Gufran ini mengakui memasarkan produk menjadi kendala utamanya, sehingga ia berharap pemerintah dapat membantu menyediakan pasar.
“Kendalanya pada kemasan, label juga pemasarannya. Sehingga saya berharap pemerintah mampu memasarkan produk ini sebab menjadi salah satu produk unggulan kotamobagu,” pungkasnya.
Neno Karlina
