TNews, INTERNASIONAL – Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Joe Biden menyerukan penyelidikan internasional yang ‘kuat dan jelas’ soal asal-usul virus Corona (COVID-19) di China. Pemerintahan Biden melontarkan niatnya untuk mengevaluasi kredibilitas laporan-laporan yang muncul soal asal-usul Corona.
Seperti dilansir AFP, Kamis (28/1/2021), juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa ‘penting bagi kita untuk menyelidiki’ bagaimana virus Corona muncul dan menyebar ke seluruh dunia.
Psaki juga menyoroti ‘kekhawatiran besar’ terhadap ‘informasi keliru’ dari ‘beberapa sumber di China’.
Pandemi Corona telah menewaskan lebih dari 2 juta orang dan menginfeksi puluhan juta orang di seluruh dunia, serta menghantam perekonomian global sejak pertama terdeteksi di Wuhan, China, setahun lalu.
Awal bulan ini, tim pakar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tiba di Wuhan, China untuk memulai penyelidikan asal-usul virus mematikan ini.
Otoritas China sendiri berargumen bahwa meskipun Wuhan menjadi lokasi pertama terdeteksinya virus Corona, belum tentu wilayah itu menjadi asalnya. Para pakar setuju bahwa penyakit itu berasal dari hewan dan secara khusus memfokuskan pada ‘pasar basah’ di Wuhan yang menjual hewan hidup.
Mantan Presiden AS, Donald Trump, diketahui mendukung teori konspirasi yang menyebut virus Corona berasal dari laboratorium milik Institut Virologi Wuhan. Tuduhan itu ditolak secara tegas oleh China.
Dalam pernyataan kepada wartawan pada Rabu (27/1) waktu setempat, Psaki menegaskan bahwa AS mencurahkan sumber daya yang signifikan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.
“(AS) Akan mengambil informasi yang dikumpulkan dan dianalisis oleh komunitas intelijen kami,” tutur Psaki.
Ditambahkan Psaki bahwa AS juga akan bekerja bersama sekutu-sekutunya untuk mengevaluasi ‘kredibilitas’ dari setiap laporan yang muncul dari luar.
Tidak hanya itu, menurut Psaki, pemerintahan Biden juga berniat untuk meningkatkan ‘staf di lapangan di Beijing, yang membalikkan langkah dari pemerintahan sebelumnya’.
Sumber: detik.com