Viral Bule Anjurkan Pindah ke Bali saat Pandemi, Ini Kata Netizen

0
138

TNews, WISATA – Netizen ramai-ramai menyalahkan WNA yang mengajak orang asing pindah ke Bali saat pandemi. Selain itu, netizen menduga WNA ini melanggar aturan tinggal.

Perdebatan di Twitter itu bermula dari cuitan akun Kristen Gray (@kristentootie) yang menceritakan pengalaman hidupnya di Bali. Cerita itu ia kemas dalam sebuah thread yang terdiri atas 20 tweet.

Awalnya ia membahas seputar alasan awalnya datang ke Bali pada 2019. Ia mengaku kesulitan mendapatkan pekerjaan di Amerika Serikat sehingga memutuskan hijrah ke Bali bersama pasangannya.

Mereka berdua datang ke Bali menggunakan visa wisata dan awalnya hanya ingin tinggal selama 6 bulan. Di Bali, ia mengaku tinggal di sebuah rumah pohon dengan harga sewa USD 400 atau sekitar Rp 5,6 juta per bulan yang jauh lebih murah daripada ketika ia menyewa apartemen senilai USD 1300 (sekitar 18,4 juta) di Los Angeles.

Selama tinggal di Bali, Gray bekerja sebagai desainer grafis dan mulai menjalankan gaya hidup yang menurutnya lebih sehat. Sampai saat ini, ia dan pasangannya sudah tinggal di Bali selama hampir setahun dan merasakan fisik dan jiwanya lebih sehat dibandingkan ketika tinggal di AS.

Gray menuliskan sejumlah keuntungan yang didapatkan ketika tinggal di Bali yaitu, aman, biaya hidup murah, gaya hidup mewah, ramah pada Queer (bagian dari LGBT+), dan adanya komunitas kulit hitam di Bali.

Kemudian di akhir thread-nya, Gray menuliskan bahwa ia menjual buku yang dapat membimbing orang-orang asing yang juga ingin merasakan pengalamannya hidup di Bali. Buku elektronik berjudul Our Bali Life is Yours itu dijual seharga USD 30 atau sekitar Rp 425 ribu.

Gray memberitahu kisi-kisi buku tersebut yang rupanya memberitahu soal agen visa dan cara agar orang-orang bisa datang ke Bali saat pandemi COVID-19.

Melihat cuitan Gray ini, netizen Indonesia pun geram. Mayoritas tidak setuju dengan sikap Gray yang dinilai menganjurkan agar orang-orang asing datang ke Bali tanpa mempedulikan kehidupan masyarakat termasuk ekonomi lokal.

“Dia ngajakin orang-orang pindah ke Bali saat pandemi, kerja pake visa turis. Dia bagi-bagi tips melalui buku yang harganya 400 rb. Dia TURIS, CARI DUIT DI INDONESIA PAKE VISA TURIS. YA GIMANA COBA!
MANA NGAJAK2 ORANG PINDAH KE BALI PULA DENGAN CARA YANG SAMA DGN YG DIA LAKUKAN,” kata akun @nd*****

“Lama-lama Bali dijadikan pelarian bule bule kere, hidup hedon di situ tapi ga mau bayar pajak. Kalau imigrasi berani kerja rodi check semua foreigners di Bali tanpa terkecuali, pasti banyak banget yang kena deportasi karena overstay dan penyalagunaan visa,” kata akun @FloNad*****

“Gue pindah ke Irlandia harus bayar pajak di Irlandia. Tiap bulan gaji 50% dipotong buat pembangunan negeri ini. Nah itu yang pindah ke Bali, bayar pajak gak? Kalau visanya bener, harusnya iya. Kalau visanya engga bener, ya gak perlu,” ujar akun @Bini*****

Salah seorang netizen pemilik akun @mahous****** pun bertanya kepada akun @Saundraaa yang merupakan pasangan Gray, apakah mereka membayar pajak seperti masyarakat lokal?

Akun @Saundraa kemudian menjawab,“mengapa saya harus membayar pajak jika saya tidak menghasilkan uang rupiah? Saya membayar pajak Amerika karena saya menghasilkan dollar.”

Hingga berita ini diturunkan, perdebatan masih terus bergulir di Twitter. Soal Kristen Gray ini seolah membuka lagi segelintir kasus turis asing yang bertingkah tidak sopan bahkan melanggar hukum di Bali. Sayangnya, hingga kini kasus seperti itu terus saja terjadi.

 

Sumber: detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.