TNews, SEHAT – Musisi Ari Lasso mengaku sempat positif COVID-19. Setelah mengeluh demam tinggi, beberapa waktu lalu ia terkonfirmasi mengidap COVID-19 dengan CT Value di angka 16-17.
Ketika demamnya tak kunjung turun, ia segera melakukan swab antigen dengan hasil positif. Hasil tersebut lalu dikonfirmasi dengan tes PCR (poilmerase chain reaction), dan hasilnya masih positif.
Selama 14 hari demam tak kunjung turun, Ari Lasso mulai merasakan gejala gangguan napas.
“Psikis mulai goyah ternyata tanggal 18 itu aku mandi sudah mulai ngos-ngosan, napasnya pendek-pendek. Kalau ambil napas panjang itu nggak bisa, batuk (langsung), menyakitkan,” terangnya.
Lantas, apakah gejala yang dialami Ari Lasso bisa terbaca dari CT Value 16-17?
Dalam wawancara dengan detikcom beberapa waktu lalu, pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo menjelaskan, CT Value adalah jumlah siklus dalam PCR yang dilakukan untuk mencari materi genetik virus dari sampel lendir atau hasil swab.
Bisa jadi, kandungan virus dalam sampel lendir belum terlihat dalam siklus pertama, terlebih jika materi genetik pasien masih terlalu sedikit. Untuk itu, materi genetik harus diamplifikasi sampai kandungan virus bisa terlihat.
Ahmad menegaskan, angka nilai value berbanding terbalik dengan jumlah materi genetik virus. Semakin keci nilai CT Value, semakin besar jumlah materi genetik virus yang ada pada tubuh pasien.
“Jadi kalau pasien punya CT Value di bawah 25, katakan 11 atau 20, 17, 22, itu kita bisa estimasi kayaknya kamu punya banyak virus di tubuh kamu,” terangnya.
Sebaliknya, semakin kecil nilai CT Value, semakin besar jumlah materi genetik virus pada pasien. Pada beberapa kasus, CT Value ada pada angka 35. Artinya, jumlah virus pada tubuh sudah dianggap tinggal sedikit dan tidak membahayakan.
“Kalau CT Value sudah di atas 35, itu berarti sudah sedikit banget atau jangan-jangan virusnya sudah mati, tinggal bangkainya saja. Bagaimana dengan 27? Iya 27 itu borderline lah,” imbuhnya.
Sumber: detik.com