Kedai Kopi Jendral Tempat Ngopi Ala Tempo Dulu

0
570

TNews, WISATA – Bagi pencinta kopi, tak lengkap rasanya jika ke Bandung tanpa singgah ke kedai kopi satu ini. Namanya, Jendral Kopi Nusantara Buwas II.

Jendral Kopi ini dibangun untuk kenyamanan pelanggan. Kedai kopi itu dibuat di dalam rumah zaman Belanda dipertahankan kekhasannya. Malah, ditambah dengan ornamen-ornamen bernuansa tempo dulu.

“Interior, awalnya karena ada bangunan model Belanda dan kebetulan bangunan heritage. Ini dari tahun 1965,” ujar Marketing Manager Jendral Kopi Nusantara Buwas II Bandung, Anggita Sari.

“Nah, bangunan Belanda ini salah satunya masuk ke bangunan heritage, jadi kami sama sekali enggak merubah dan merestorasi dan kita bikin konsep industrialis,” dia menambahkan.

“Enggak ada yang dibongkar, bentuk asli 100 persen, lantai, pintu juga yang lama, paling atap, tapi balok-balok lainnya sama,” dia menegaskan.

Anggita juga menyebut pengunjung yang datang ke kedai Kopi Jendral bisa merasakan sensasi ngopi dengan suasana tempo dulu.

“Biasanya orang ngopi di tempat modern, dengan ngopi di sini mereka bisa menghargai kopi dengan suasana tempo dulu,” ujar Anggita.

Asyiknya lagi, penataan meja kursi, meja barista dan hiasan pelengkap cukup teratur. Pelanggan bisa memilih untuk menikmati kopi di area indoor atau outdoor.

Selain itu, ada juga VVIP room yang biasanya digunakan untuk pertemuan penting bagi pengunjung dengan kapasitas pengunjung yang dapat disesuaikan.

“Jendral Kopi ini kita punya konsep untuk mengedukasi masyarakat tentang kopi dan makanan-makanan nusantara,” kata Anggita.

Anggita menyebut kualitas kopi yang dijual di kedai kopi ini merupakan kopi pilihan yang berasal dari Aceh hingga Papua. Lebih dari 40 jenis kopi yang ada di Jendral Kopi.

Menu makan yang ditawarkan pun dengan cita rasa zaman dulu.

“Dari kopinya kita beda, seleksi kopi dari hulu ke hilir dari petani kopi sampai roasting dan kopi jadi. Kalau dari makanannya sendiri kita punya makanan nusantara dan mengkombinasikan dengan western. Untuk makanan nusantara sebagian terinspirasi dari buku Mustika Rasa Presiden Soekarno,” kata dia.

Kedai Kopi Jendral itu berada di kawasan premium Bandung, yakni mengarah ke Gedung Sate dari Jalan Ahmadyani, yakni di Jalan Riau. Anggita bilang sekitar tahun 1800-an Jalan Riau belum ada.

“Di sini Jalan Riau, ke sana Gedung Sate, dulu tahun 1800 an Jalan Riau ini belum ada. Nah, ada Gedung Sate, jalan ini menghubungkan Jalan Ahmad Yani ke Gedung Sate, rumah disini kebanyakan besar, dulu pejabat tinggal di daerah Riau, makannya ukuran tanah sangat kuas,” kata dia.

Selain itu, kedai ini disukai banyak kalangan. Hal tersebut dapat dilihat dari pengunjung yang datang ke tempat ini.

“Semua kalangan, tapi yang mendominasi milenial, mereka penasaran dengan suasana ngopi disini,” kata dia.

 

Sumber: detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.