TNews, BOLMONG — Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) menyasar Lima Desa dan dipastikan akan berlanjut di Tahun 2021 ini.
Saat ini, DKP Bolmong telah mengusulkan sebanyak lima desa untuk menerima program tersebut ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut). Diantaranya Desa Kopandakan II, Amerta Sari, Doloduo II, Mopuya Utara II dan Tumokang Timur.
Dikatakan Kepala DKP I Nyoman Sukra, kelima desa tersebut mendapatkan bantuan anggaran mencapai Rp 60 juta per desa. Anggaran tersebut nantinya digunakan oleh kelompok di masing-masing desa untuk melaksanakan program P2L.
“Sumber anggarannya APBN tahun 2021. Ada lima desa yang kita usulkan ke Pemprov Sulut. Masing-masing desa nantinya akan mendapatkan Rp 60 juta yang ditujukan untuk program P2L tahap penumbuhan. Kita berharap, pemprov bisa menambah kuota desa untuk program ini,” ungkap Sukra, Minggu (07/02/2021).
Sukra menambahkan, selain lima desa yang masuk pada tahap penumbuhan, ada dua desa yang juga akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 15 juta. Namun, kedua desa tersebut kini telah berada pada tahapan pengembangan.
“Dua desa ini merupakan program P2L lanjutan dari tahun lalu. Bahkan di tahun sembelumnya dua desa ini sudah mendapatkan bantuan tahap penumbuhan. Di tahun ini, mereka juga mendapatkan bantuan namun nominal hanya lima belas juta karena sudah pada tahapan pengembangan,” tuturnya.
Menariknya, pelaksanaan program P2L tersebut dilakukan di desa yang menjadi lokasi khusus penanganan stunting. Menurut Sukra, dengan adanya program P2L di lokasi stunting itu, bisa membantu masyarakat untuk menjamin ketersediaan pangan yang bergizi.
“Kita menempatkan program P2L ini di lokasi khusus stunting. Selain dengan tujuan ketersediaan dan ketahanan pangan yang bergizi, kita berharap para pengelola program P2L bisa mandiri dan mendapatkan nilai ekonomis dari program P2L,” tutur Sukra.
Selain memfasilitasi desa untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah desa, Sukra menyebut bahwa pihaknya menyediakan tim teknis untuk pendampingan para kelompok pelaksana program P2L itu.
“Kita mempunyai tim teknis yang selalu mendampingi kelompok atau desa dalam proses pelaksanaan program P2L. Kita memberikan penyuluhan, sampai pada proses produksi seperti apa kepada para pengurus kelompok,” ucapnya.
Imran Asiaw
