20 Titik Harta Karun Peninggalan Abad 17 Diduga di Perairan Sulsel

0
166

TNews, NASIONAL – Di wilayah perairan Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga terdapat 20 titik harta karun peninggalan abad ke-17 hingga peninggalan Perang Dunia II. Milik siapa harta karun tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menetapkan bidang usaha pengangkatan benda berharga muatan kapal yang tenggelam terbuka untuk investasi asing. “Kalau yang diangkat muatan kapalnya, harus dilihat dulu muatan kapal ini milik siapa? Harus di-traceback ke konteks arkeologis dan historisnya,” kata Arkeolog Bawah Air Puslit Arkeologi Nasional (Arkenas), Shinatria Adhiyatama, kepada wartawan, Jumat (5/3/2021).

Dia memberikan contoh kapal Flor de la Mar yang diduga karam di laut Indonesia. Kapal milik Portugis ini sempat dinakhodai Estavoa da Gama dan kemudian ketika masuk ke Hindia di bawah komando Alfonso de Albuquerque, kapal ini diduga memuat harta yang sangat banyak ketika menghilang setelah meninggalkan Malaysia. Adhiyatama mengatakan, jika kapal ini benar-benar ditemukan di perairan Indonesia, siapa yang berhak memilikinya, termasuk barang muatan yang ada di dalamnya. “Kalau kapal ini ketemu, ini barang-barangnya punya siapa? Ini kan perlu diatur. Jangan-jangan Malaysia minta klaim karena mungkin ada emas mereka di sana. Belum lagi Portugis dan Spanyol juga bisa klaim karena itu kan ada di kapal mereka, terus Indonesia mana posisinya?” ujarya.

Dia mengingatkan pemerintahan Jokowi bahwa ada potensi timbulnya konflik diplomatik terkait temuan barang muatan bawah laut di wilayah Indonesia. Pemerintah seharusnya belajar pada kasus hilangnya 3 kapal perang Belanda di laut Indonesia. Pemerintah Belanda saat itu menduga kapal perang mereka hilang akibat aktivitas pencurian. Contoh lainnya adalah kapal VOC yang juga banyak karam di laut Indonesia. Dia juga mengingatkan kapal-kapal VOC itu telah diklaim sebagai state ship (kapal negara) dari Belanda. “Apalagi jika kapal yang ditemukan memiliki nilai ekonomis yang tinggi,” kata dia.

Adhiyatama menyebut pemerintah harus segera memikirkan solusi ada potensi masalah ini ke depan. Dia menyarankan sebaiknya investasi yang masuk nantinya dalam bentuk edukasi. Sebelumnya diberitakan, wilayah perairan Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga memiliki harta karun bawah laut peninggalan abad ke-17 hingga Perang Dunia Kedua. Dari 20 titik yang diduga menjadi lokasi harta karun, salah satunya berada di perairan Kepulauan Selayar.

“Daerah ini (perairan Selayar) sejak jaman dahulu sebagai tempat yang strategis dalam jalur pelayaran di Nusantara. Pelayaran di masa lalu identik dengan aktifitas perdagangan dan pendistribusian komoditi dari satu daerah ke daerah lainnya,” kata Arkeolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Yadi Mulyadi saat dihubungi wartawan, Kamis (4/3). Yadi mengungkapkan lokasi situs arkeologi bawah air tersebut adalah Perairan Bontosikuyu, Kepulauan Selayar. Berdasarkan informasi dan kesepakatan dari masyarakat setempat, lokasi tersebut dinamakan Situs Sangkulu-Kulu.

“Secara arkeologis hal ini terbuktikan dengan adanya situs-situs arkeologi bawah air di Selayar berupa kapal karam atau muatan kapal karam seperti keramik dan koin mata uang,” ungkapnya. Keberadaan situs ini pertama kali diketahui pada Desember 2004, dengan adanya laporan dari salah seorang anggota Direktorat Polisi Perairan Polda Sulawesi Selatan terkait dengan temuan barang berupa keramik tua di Perairan Selayar.

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.