Anak Perusahaan PT. KIMONG Sasar APL Seluas 2.500an Hektar untuk Tanaman Kopi

0
403

TNews, BOLMONG – PT. Satya Agro Lestari, salah satu anak perusahaan dari PT. Kawasan Industri Mongondow (KIMONG) bakal bergerak pembudidayaan tanaman kopi di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).

Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan Bolmong Taufik Mokoginta, Senin (22/03/2021).

Menurutnya, berdasarkan hasil survey, wilayah yang disasar yakni pada Areal Penggunaan Lain (APL), dengan luas kurang lebih 2.541,36 hektar. Cakupan lahan itu kata dia, tersebar di Kecamataan Bilalang, Kecamatan Passi Barat, dan sebagian di Kecamatan Poigar.

“Setelah disurvey, kurang lebih 2.541,36 hektar lahan yang akan digarap perusahan tersebut,” kata Taufik.

Masuknya PT. Satya Agro Lestari untuk budidaya kopi, perlahan mulai menjawab adanya investasi triliun rupiah di tanah Totabuan.

Lanjut Taufik, APL kurang lebih 2.541,36 hektar itu, memang sangat cocok untuk tanaman kopi. Selain berada di puncak, lokasi itu juga masih sangat luas dan strategis.

“Wilayah itu sangat cocok terlebih jenis kopi Arabika,” ucapnya.

Taufik mengatakan, kopi merupakan komoditas perkebunan yang paling banyak diperdagangkan. Konsumen kopi lanjutnya, tersebar diseluruh dunia, sehingga sangat menjanjikan dan aktif diperdagangkan. Apalagi kopi sudah dikategorikan sebagai kebutuhan pokok yang dikonsumsi secara rutin.

“Survey pendahuluan yang telah dilakukan menyisir wilayah APL di Desa Kolingangaan Kecamatan Bilalang. Selama tiga hari tim melakukan survey dan hasilnya cocok,” tuturnya.

Untuk lahan kurang lebih 2.541,36 hektar berstatus APL berada diketinggian di atas permukaan laut bervariasi antara 500-1.025 MDPL. Bahkan, sebagian lahan calon lokasi pengembangan budidaya kopi itu, sudah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk dijadikan kebun campuran dan sebagian lagi merupakan hutan sekunder.

“Hutan sekunder itu didominasi oleh pohon-pohon yang tumbuh secara alami, sehingga sebelum melakukan kegiatan pembersihan Iokasi, harus dilakukan cruising,” ujar Mokoginta.

Sementara itu, Amos Skenda, salah satu penanggung jawab teknis PT. Satya Agro Lestari mengatakan, nilai investasi untuk bididaya kopi mencapai Rp 25 miliar. Itu meliputi penyiapan awal pekerjaan hingga dua tahun masa belajar berbuah.

Dengan dibukanya pembudiyaan kopi ini kata dia, akan menyerap tenaga kerja secara bertahap sesuai dengan skilnya.

“Ini boleh dibilang investasi padat karya. Karna hampir semua pekerjaan mengunakan tenaga dari penanaman hingga pemetikan. Namun tidak semua lahan akan digunakan, seperti bantaran sungai dan lahan miring,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, PT KIMONG bergerak diberbagai sektor. Mulai sektor perikanan, kelautan, pertanian, perkebunan serta sektor lainnya.

Pasalnya, potensi pengembangan komoditas kopi di Sulut  memang sangat menjanjikan.

Apalagi di Kabupaten Bolmong, potensi komoditas kopi cukup besar dengan kualitas yang tidak kalah dari daerah lain.

“Selain itu, Kopi Bolmong juga sudah merupakan kopi organik yang banyak dicari pasar nasional maupun internasional,” ungkap Bupati belum lama ini.

Imran Asiaw

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.