Soft Opening Bank Sampah di Desa Serewet
TNews, Minut – Tekad melestarikan lingkungan hidup dengan “Zero Plastic”, Kelompok Pecinta Alam (KPA) Likupang mewujudkan mimpi dengan mendirikan Bank Sampah ‘Friendship’ di Desa Sarawet, Jaga 1, Kecamatan Likupang Timur, yang Soft Openingnya Selasa 09 Maret 2021.
Bank Sampah ini adalah wujud kerinduan seluruh anggota KPA Likupang untuk melakukan tindakan nyata, membantu pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan masalah sampah terutama sampah plastik.
“Bank Sampah KPA Likupang dinamakan ‘Friendship’ artinya persahabatan, untuk mengingatkan kita manusia supaya bersahabat dengan alam, jangan buang sampah sebarangan terutama yang tidak bisa atau sangat lama terurai oleh alam seperti plastic bekas. Karena selain menyebabkan polusi, juga dapat mengakibatkan penyakit secara tidak langsung. Harapan kami walaupun berskala sangat kecil, tapi kami bisa membantu penanggulangan masalah sampah khususnya sampah plastik di daerah Likupang Raya yang terdiri dari tiga kecamatan,” ungkap Ketua Pendiri KPA Likupang, Yudith Rondonuwu, SSos, MM pada Totabuan.News Rabu (10/03/2021).
Dijelaskannya juga bahwa dalam langkah awal masih berfokus pada beberapa item antara lain botol atau gelas plastik bekas air mineral, soda dan sejenisnya.
“Sampah jenis ini paling dominan jadi kami fokus di item ini dulu, supaya bisa terus eksis dan walaupun tidak banyak, tapi kami optimis bisa mengurangi sampah plastik khususnya di daerah Likupang Raya,” ungkap Rondonuwu yang juga alumnus FISIP Unsrat Manado ini.
Sementara itu dijelaskan, harga beli untuk sampah plastic kategori botol plastik bekas air mineral Rp. 1000 per kilogram, botol tutup air mineral Rp. 2000 per kilogram, gelas plastik bekas air mineral Rp. 2000 per kilogram. Jika dalam jumlah banyak yaitu 10 kilogram ke atas maka sampah tersebut bisa dijemput ke rumah pelanggan, khusus area Likupang Raya yaitu Kecamatan Likupang Timur, Likupang Barat dan Likupang Selatan.
“Mari jadikan sampah anda uang. Caranya sebenarnya mudah; botol plastik setelah selesai minum, kosongkan isinya dan taruh di kantong plastik di bagasi mobil, bagasi motor atau samping rumah Anda. Jika sudah banyak maka kami siap menjemput sampah itu dan menjadikannya uang. Mungkin nilainya tidak banyak tapi dengam cara ini, Anda sudah menjadi pahlawan di lingkungan Anda sendiri. Sebab ingat? sampah plastik itu terurai setelah lebih dari 100 tahun. Bisa bayangkan tanah disekitar Anda jika penuh dengan sampah plastik? Jika Anda membuang di desa tetangga jangan pikir Anda aman karena demam berdarah dan wabah muntaber, virus penyakit bisa menyebar melalui udara dan bukan tidak mungkin suatu waktu akan kembali ke rumah Anda, jika Anda suk membuang sampah sembarangan kemdatipun jauh dari rumah Anda,” jelas Rondonuwu salah satu jurnalis senior Sulut yang memilih berhenti sementara dan bertugas sebagai pekerja sosial yaitu pendamping di Program Keluarga Harapan di Wilayah Likupang Timur.
Adapun kegiatan ini mendapat dukungan dari Aktivis Lingkungan yang secara swadaya sudah mendirikan Bank Sampah dan banyak mempelopori aksi bersih-bersih sampah di berbagai daerah di Sulawesi Utara secara spontan, Bung Marlon Kamagi, Camat Likupang Timur Delby Wahiu, SE, Hukum Tua Desa Sarawet Herry Tongkukut beserta Pala Jaga 1 sampai Jaga 3 Desa Sarawet, dimana lokasi Bank Sampah ini berada. (PCV/tjr)