TNews, KESEHATAN – Menggunakan masker dobel hanya menawarkan sedikit manfaat dalam mencegah penyebaran droplet yang mengandung virus Corona. Demikian sebuah studi lewat pemodelan menggunakan komputer super.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS pada Februari lalu merekomendasikan penggunaan masker dobel. Dalam perubahan terbaru rekomendasi penutup wajah yang dirilisnya, CDC menyarankan untuk menggunakan masker kain di atas masker sekali pakai.
Namun tampaknya, menurut hasil penelitian yang dilakukan di Jepang, manfaat serupa sudah bisa diperoleh hanya dengan menggunakan satu masker, dengan catatan penggunaannya benar.
Studi ini dilakukan oleh Riken Research Institute dan Universitas Kobe menggunakan Fugaku, komputer super tercepat di dunia yang dikembangkan bersama dengan Fujitsu Ltd.
Komputer super ini sebelumnya telah digunakan untuk mendemonstrasikan jenis masker apa yang bekerja paling baik, dan memodelkan manfaat ventilasi dalam mencegah penyebaran virus.
“Sementara banyak yang memperbarui rekomendasi penggunaan masker kain dan masker non kain secara dobel, tidak ada perbedaan besar jika dibandingkan dengan menggunakan masker non kain yang dipasang dengan benar,” kata penelitian tersebut, dikutip dari Bloomberg.
Berdasarkan simulasi komputer, mengenakan satu masker sekali pakai yang dipasang dengan rapat, mencegah penyebaran partikel yang dapat membawa virus sebesar 85%. Sedangkan jika memakai dua masker, persentasenya naik menjadi 89%. Satu masker topeng yang dipasang dengan benar dan diganti secara teratur, menangkap 81% droplet, sedangkan satu masker yang dipasang longgar hanya menangkap 69%.
Meski demikian, penelitian tersebut memberi catatan bahwa pemasangan masker yang ketat sehingga tak ada celah pada masker sangat penting untuk mencegah penyebaran droplet. Panduan CDC mencatat, tujuannya digunakannya masker kedua adalah agar merekatkan tepian masker pertama ke wajah agar pas. Studi ini juga menyebutkan, mengenakan dua masker sekali pakai (non kain) tidak disarankan.
Sumber : Detik.com