TNews.com-Sulut- Rapat Pansus LKPJ dalam rangka evaluasi kinerja perangkat daerah Sulut tahun 2020, Selasa (20/4/21) menghadirkan jajaran Direksi Bank Sulut-Gorontal (BSG).
Dalam pemaparannya Direktur Utama BSG Revino Pepah didampingi Direktur Pemasaran Machmud Turuis, Direktur Umum Joubert Dondokambey, Direktur Operasional Louisa Parengkuan, Direktur Kepatutan Pius Batabara
menjelaskan hasil kinerja serta progres pertumbuhan secara menyeluruh yang telah dicapai ‘Torang Pe Bank’ tahun 2020.
Secara terperinci Dirut Pepah menjelaskan, untuk tahun 2020 Bank SulutGo bisa mencapai total aset sebesar 16,1 triliun lebih dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 15,147 triliun maka total pertumbuhan aset BSG mencapai 8,31 persen.
” Apabila dibandingkan dengan rencana kita terkait total aset ini yaitu sebesar 16,4 persen, maka target pertumbuhan mencapai 100,5 persen.” jelas Pepah.
Sementara untuk dana pihak ketiga giro, tabungan dan deposito yang dihimpun dari masyarakat per- Desember 2020 total dana ketiga di BSG mencapai Rp. 13,660 triliun rupiah. Dibandingkan dengan periode yang sama di bulan Desember 2019 sebesar Rp.11,973 triliun maka dana pihak ketiga mengalami pertumbuhan sebesar 14,1 persen.
” Pertumbuhan ini meningkat dibandingkan dengan rencana target di akhir tahun 2020 sebesar Rp.13,534 triliun maka realisasi pertumbuhan dana pihak ketiga mencapai 100,95 persen. “paparnya.
Untuk penyaluran kredit BSG sampai Desember 2020 mencapai Rp.12,470 triliun lebih dibandingkan dengan target sebesar Rp. 13,48 trilyun maka realisasi sebesar 95,57 persen
Namun demikian bila dibandingkan dengan pertumbuhan secara year on year (yoy) pada Desember 2919 sebesar Rp. 12,163 triliun maka terdapat pertumbuhan sebesar 2,52 persen
Disisi lain terkait pertumbuhan kredit di tahun 2020 relatif sedikit mengalami penurunan karena terkendala dengan masalah covid 19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia maupun di Sulawesi Utara sehingga pertumbuhan kredit relatif slow down
“Namun kami bisa bertumbuh sebesar 2,52 persen, ” ujar Dirut Revino Pepah
Lanjut dijelaskannya, modal inti Bank BSG pada akhir tahun 2020 sebesar Rp.1,316 triliun lebih dibandingkan dengan pencapaian modal inti sebesar 1,439 triliun maka pencapaiannya hanya 91,43 persen
“Secara year and year modal inti kita mengalami penurunan sebesar 7,51 persen” ungkapnya
Pada sisi laba rugi dari pendapatan Bank pada akhir 2020 sebesar Rp. 2,39 triliun lebih, dibandingkan dengan rencana sebesar Rp.2,268 triliun maka rencana pendapatan Bank hanya mencapai 93 persen, namun dibandingkan dengan pertumbuhan secara year on year akhir 2019 terdapat pertumbuhan sebesar 1,05 persen.
Sementara dari sisi beban bunga yang bisa direalisasikan untuk tahun 2020 adalah Rp. 1,783 miliar lebih dibandingkan dengan rencana pada akhir 2020 sebesar Rp.2,12 milyar maka pencapaian beban bunga hanya 88,59 persen
Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terdapat penurunan beban atau penurunan biaya mencapai 0,35 persen
“Artinya pertama kita tidak mencapai target daripada beban, kemudian beban ini juga secara year on year mengalami penurunan.
Bagaimana dengan posisi provitabilitas bank tahun 2020? BSG bisa mencapai laba bruto sebesar Rp. 256,6 milyar dibandingkan dengan rencana akhir 2020 sebesar Rp. 255,3 milyar maka pencapaian terhadap laba BSG sebesar 100,5 persen.
Dibandingkan dengan pertumbuhan laba tahun 2019 sebesar Rp.229 milyar maka laba bruto BSG bisa bertumbuh 12,06 persen.” terang Pepah.
Dari sisi rasio kecukupan modal, posisi BSG di akhir 2020 sebesar 15,19 persen dibandingkan dengan regulator syarat minimal 8 persen maka sampai hari ini BSG memiliki kecukupan modal sebesar 15,19 persen
Dengan demikian kemampuan aset BSG untuk menghasilkan provit yakni 1,6 persen dari keseluruhan total aset.
Dari segi kemampuan Bank dari total modal yang ada, BSG bisa nenghasilkan keuntungan
salah satu tolak ukurnya yakni bunga deposito
” Loan to deposit ratio (LDR) BSG berada pada posisi 91,28 persen. Artinya rasio dana yang kita himpun dengan kredit yang kita berikan 91,28 persen.” tandas Pepah.
Sementara itu Ketua Pansus LKPJ Rocky Wowor mengapresiasi raport yang disampaikan jajaran Direksi BSG.
Meski ada sejumlah capaian yang mengalami perlambatan di tahun 2020 terutama dari sisi pertumbuhan kredit, namun hal tersebut bisa dimaklumi karena semua sektor terkena dampak akibat pandemi covid 19 termasuk sektor perbankan.
Selain itu Wowor yang juga ketua Fraksi PDIP ini tak lupa menyampaikan ucapan selamat kepada jajaran Direksi yang baru terpilih hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) baru – baru ini.
” Dalam momentum ini tak lupa saya menyampaikan banyak selamat kepada jajaran direksi Bank SulutGo yang baru periode 2021- 2025 dengan harapan lebih mendongkrak kinerja BSG secara keseluruhan terutama dalam pencapaian progres maupun target yang akan dilaksanakan kedepan. ” ucap Wowor.