TNews, NASIONAL – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut mutasi virus corona (Covid-19) varian E484K alias Eek tidak berbahaya. Varian itu telah ditemukan di Indonesia melalui pemeriksaan Whole Genome Sequence (WGS) pada Februari 2021. Dengan temuan baru tersebut, sudah ada empat varian corona di Indonesia yang berhasil teridentifikasi, yakni D614G, B117, N439K, dan E484K. “Ini hanya satu mutasi tidak berbahaya tapi perlu diwaspadai,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat, Selasa (6/4).
Nadia menduga varian ini memiliki potensi penularan yang lebih masif. Saat ini ada tiga varian virus SARS-CoV-2 yang mendapat perhatian global yakni B117 (Inggris), B1351 (Afrika Selatan), dan B1128/P1 (Brasil). Ketiga varian itu dilaporkan juga memiliki mutasi pada lonjakan protein yang dinamakan E484K. Namun demikian, Nadia belum bisa memastikan apakah varian corona Eek ini mempengaruhi efikasi maupun efektivitas dalam penggunaan vaksin Covid-19. “Karena kalau ada hubungan dengan mutasi lain, bisa potensi menjadi virus yang digolongkan menjadi perhatian, karena mungkin akan berpengaruh pada penularan,” ujarnya.
Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes menegaskan pemerintah tetap fokus melakukan vaksinasi untuk mengendalikan penularan mutasi Covid-19. Selain itu, pemerintah juga menekankan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Kita ketahui vaksin dan protokol kesehatan merupakan cara yang masih sangat efektif untuk mengendalikan penularan mutasi Covid-19,” ujarnya. Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mewanti-wanti masyarakat akan potensi munculnya mutasi virus SARS-CoV-2 varian E484K di Indonesia. Berdasarkan penelitian, varian corona itu dinilai lebih cepat menularkan virus.
Wiku pun meminta masyarakat untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sementara pemerintah, lanjut Wiku, akan berupaya memperbanyak teknik pencarian strain virus menggunakan metodeWGS. Pemerintah akan lebih memperketat pengawasan dan screening di pintu-pintu masuk kedatangan WNA maupun WNI ke Indonesia. Kasus varian Covid-19 Eek ini teridentifikasi di Jakarta. Kemenkes memastikan belasan kontak erat kasus Covid-19 Eek ini negatif setelah dites swab dengan metode PCR. Pasien Covid-19 Eek juga sudah sembuh.
Sumber : cnnindonesia.com