Aneka Temuan dari Kastel Batavia yang Terkubur di Jakut

0
1852

TNews, NASIONAL – Arkeolog dari Universitas Indonesia (UI) menemukan Kastel Batavia yang terpendam di Pademangan, Jakarta Utara (Jakut). Berikut temuan-temuan yang ditemukan para arkeolog di Kastel Batavia yang disebut didirikan sejak tahun 1600-an. Temuan pertama yakni adalah tembok kastel yang masih rapih. Ketua RT 08 RW 01 Suwanto mengaku dirinya melihat tembok kastel itu masih terlihat tersusun rapi. “Oh iya (di sini kastelnya), dia ada susunan bata rapi, kayaknya mungkin karena penurunan tanah di Jakarta ini, lama-lama dia terpendam sendiri, itu bentuknya emang masih bagus kok kalau saya perhatiin,” kata Suwanto saat ditemui di lokasi, Jalan Tongkol, Pademangan, Sabtu (28/5/2021).

Suwanto berharap jika kastel itu bisa dibuka lahannya, akan dibuat wisata sejarah. Hal itu, menurutnya akan menjadi suatu kebanggaan bila peninggalan sejarah Jakarta masih bisa diabadikan. “Saya malah bangga kalau emang Indonesia tuh bisa ngebuka lahan itu, jadi tempat buat para wisata,” katanya. Temuan kedua adalah pecahan-pecahan keramik bersejarah. Pecahan keramik itu, kata Suwanto berasal dari China, Belanda hingga Inggris. Dari foto yang diterima, pecahan keramik itu berwarna putih dengan motif-motif berwarna biru tua. Juga ada seperti pecahan dari guci warna putih bertuliskan ‘Japansch’. “Sebenarnya kalau untuk keramik, keramik itu ada berapa ada China, ada Thailand, ada Myanmar, ada beberapa Belanda, Inggris, ada beberapa negara itu, katanya sih kira kan kurang jelas ya,” ujarnya.

Lalu, temuan yang ketiga adalah bata kuning yang diduga berasal dari wilayah Eropa. Bata kuning itu pun langsung ditemukan oleh Suwanto saat menyusuri lokasi galian. Bata kuning itu juga terdapat di foto yang diterima. “Terus tadi yang saya perlihatkan tadi bata kuning. Bata kuning itu informasi yang saya tahu itu buatan Eropa, karena dasar tanahnya kuning saya nggak tahu, tapi emang dari Eropa. Dari sini, (orang Eropa) katanya bawa rempah-rempah, di sana kosong, dimuatkan lah bata-bata itu. Bata itu akhirnya dipergunakan buat membangun wilayah sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa dan sekitarnya,” jelasnya.

Suwanto mengatakan arkeolog UI itu memang sering kali mengecek area galian tersebut karena informasinya lahan itu akan dibangun rumah susun (rusun). Arkeolog UI berharap pembangunan rusun tak membuat Kastel itu rusak. “Jadi tuh pihak Arkeolog mau ngecek kastel itu jangan sampai berbentur dengan paku bumi, kemungkinan besar gitu. Jadi digali lah, dia kan juga punya arsip, setelah dibuka ternyata memang masih ada, kastel-kastel zaman Belanda itu, itu sekitar tahun, kalau menurut perkiraan Universitas Indonesia sendiri dengan dekannya dengan dosennya ke situ, itu sekitar tahun 1600-an,” ucapnya. “Sebenarnya hal ini nggak sempat digali karena mau ada pembangunan rumah susun, di belakang kalau nggak salah tahun 2022 awal bikin rumah susun,” sambungnya.

Dia mengaku mendapat informasi kalau rencana penemuan kastel ini akan dijadikan tempat wisata. Namun, dia tidak mengetahui pasti tentang rencana itu. “Saya informasi ada dua, ada yang bilang nantinya akan dibuatkan semacam kayak kastel mini dalam bawah tanah ini, ada kastil bentuknya begini, kayak dekorasi mini gitu. Kalau buat tempat wisata sejarah itu harus dibuka mau nggak mau, tapi itu sekadar mengetahui aja bahwa di situ ada kastel. Jadi kayak miniatur gitu lah,” sebutnya.

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses