Begini Cerita Pinkan Mambo Bangkrut hingga Jualan Pisang Goreng

0
188

TNews, ARTIS – Selebritas Pinkan Mambo bercerita pernah menghadapi masa sulit saat mengalami kebangkrutan. Penyanyi 40 tahun ini justru mengaku tertolong dari berjualan pisang goreng dan nasi goreng. Pinkan pernah mengalami masa jaya sebagai penyanyi pada awal 2000-an. Namanya meroket setelah gabung grup duo Ratu bersama Maia Estianty. Salah satu singlenya yang pernah hits pada masanya adalah lagu Kekasih yang Tak Dianggap. “Bisnis yang lain tidak terbuka ketika kita tidak ngapa-ngapain. Tapi ketika kita ‘keringat jagung’. Ketika benar-benar kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, kita tiba-tiba jadi kreatif,” ujar Pinkan.

“Pintu-pintu bisnis yang lain malah jadi terbuka. Akhirnya kita nggak pernah kekurangan kalau kita selalu berdoa dan enggak stres,” ia menambahkan. Pinkan bercerita awal ‘banting stir’ setelah mengalami kebangkrutan. Saat itu ia harus ‘putar otak’ untuk bisa bertahan hidup di kondisi yang amat sulit. “Aku ada dua fase mengalaminya. Pertama, fase memang benar-benar karena aku jadi penyanyi, aku diajar oleh Sang Kuasa untuk hidup sederhana. Waktu itu lima tahun lalu benar-benar enggak punya apa-apa.” “Untuk makan saja susah banget. Lima tahun yang baru-baru ini saya pernah mengalami saya juga ngga ada makanan. Maksudnya ada, cuma salahn ya sendiri biaya hidup aku gede banget. Bayar rumah mahal, segala macamnya mahal. Ada masalah juga di keuangan keluarga, ada bisnis yang tidak jalan,” kata Pinkan.

Ia juga bercerita pernah mengalami situasi tak mampu hanya untuk mengisi token listrik. “Pernah sih mengalamin kayak [token] listrik bunyi. Kami belum ada uangnya. Pernah mengalami kayak gitu,” tutur Pinkan. Pinkan sempat berpikir saat itu untuk meminta bantuan orang lain demi menghidupi keluarganya. “Bawaannya kita mau menanya orang. Bisa pinjemin gua uang enggak?” katanya. Padahal, ia menyadari cara hidup dengan hanya bergantung pada orang lain itu salah. Satu-satunya cara menurutnya adalah hanya bergantung kepada Tuhan. Bukan hanya itu, Pinkan mulai memberanikan diri dengan bisnis kecil-kecilan dengan jualan pisang goreng dan nasi goreng. “Saya konsisten dengan omzet yang mungkin terlihat kecil banget. Kayak pisang goreng cuma berapa puluh ribu satunya. Susah untuk di jalan halal dan positif,” ungkapnya.

“Sepertinya kalau dihitung secara matematika, enggak bisah untuk bayar mobil. Tapi ketika kita jalani seperti ada mukjizat. Saya orang yang percaya, saya hidup karena mukjizat,” ujar Pinkan. Bisnis kecil-kecilan itu justru membuatnya semakin giat berusaha demi menghidupi anak-anaknya. “Karena kita mau berkeringat yang susah itu, sepertinya enggak masuk akal nih untuk bayar mobil. Tetapi Tuhan buka jalan ada yang menawarkan bisnis furnitur.” “Seperti sekarang aku jualan meja kantor juga. [Bisnis] pisang aku berkembang begini-begini. Terus aku ada [usaha] cuci mobil juga, laundry, ada bisnis-bisnis yang lain. Semua itu ada karena kita mau melakukan yang enggak enak,” terang Pinkan. Meski saat ini lepas dari situasi keterpurukan ekonomi, Pinkan sendiri mengatakan terus berjuang keras demi penghidupan yang lebih layak.

 

Sumber : cnnindonesia.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.