TNews, PENDIDIKAN – Institut Agama Islam Kotamobagu (IAIK) menggelar halal bi halal setelah direstui pemerintah melalui rekomendasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Kamis (28/05).
Kegiatan terlaksana di Jalan Jhoni Husodo Kelurahan Kotobangon berlangsung khidmat, dengan serangkaian acara meskipun singkat sebab harus mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
Sejumlah petinggi di civitas akademika Islam ternama di Bolaang Mongondow Raya (BMR) ini hadir, begitupun mahasiswa turut ambil bagian. Terlihat juga perwakilan Pemkot Kotamobagu, Wakapolres Kotamobagu, MUI, Kakan Kemenag Kotamobagu, dan sejumlah undangan.
Ketua Panitia Halal Bi Halal, Adi Gonibala mengatakan kegiatan ini merupakan agenda tahunan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAIK, untuk merajut silaturahmi pasca Idul Fitri 1442 H, namun kali ini dilaksanakan sederhana peserta dibatasi hanya boleh diisi 50 persen dari ruangan sesuai rekomendasi Satgas Penanganan Covid Kota Kotamobagu nomor 163/STC19-KK/V/2021 tenggal 27 Mei 2021.
“Kegiatan ini dilaksanakan setelah mendapat rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Kotamobagu, sehingga kami melaksanakan sesusai protokol kesehatan Covid-19, menyiapkan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, menjaga jarak dan semua peserta wajib memakai masker,” kata Adi.
Penceramah Hi Yususf Danny Pontoh lebih menekankan kepada mahasiswa bahwa Halal Bi Halal sebagai momen untuk mengembalikan jati diri sebagai anak bangsa terutama bagi mahasiswa.
“Contoh saat agresi militer Belanda ke II membonceng sekutunya di Jawa Timur, perlawanan Bangsa Indonesia hanya dengan bambu runcing, tapi ada dua Jenderal dari Inggris yang tewas, itu karena pemuda saat itu mempertahankan semangat jati dirinya,” kata Ustad Danny sapaan akrabnya yang tak lain Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kotamobagu.
Menariknya, Ketua Forum Perguruan Tinggi Swasta se BMR Supit Mamuaya, M Si, mengatakan mahasiswa harus cerdas melihat kondisi saat ini dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana menangkal isu hoax yang sengaja dilempar oknum tak bertanggung jawab diduga merusak tatanan perguruan tinggi di BMR.
“Jangan terpengaruh isu hoax, tugas mahasiswa adalah belajar dengan baik bersaing meningkatkan kompetensi diri,” kata Supit (Ketua Sekolah Tinggu Ilmu Komputer (Stimik) Kotamobagu.
Wakapolres Kotamobagu Kompol Rina Frillya, SIK berterima kasih dan mengajak IAIK agar terus mendukung Polisi dalam dalam penanganan Kamtibmas di Kotamobagu. Ia berharap kegiatan positif seperti ini akan lebih meningkatkan stabilitas kemanan wilayah, seraya memohon maaf atas ketidak hadiran Kapolres karena ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan.
“Terima kasih karena IAIK turut membantu terciptanya suasana yang kondusif di daerah ini,” kata Rina.
Begitupun dengan petinggi jajaran akademik IAIK Mulyadi Mokodompit SE MSi mengajak kepada mahasiswa agar lebih bijak melihat sebuah persoalan, bila ada informasi dari luar langsung dikonfirmasi ke pihak kampus, agar insformasi satu arah dan tidak berpolemik sehingga melebar kemana-mana,” kata Mulyadi.
Hadir juga Kakan Kemenag Kotamobagu H Saiful Bongso, S Ag, M Pd I, yang sempat menceritakan perkembangan perguruan tinggi Islam di Sulut termasuk BMR. Ia bersyukur karena di Kotamobagu sudah ada perguruan tinggi swasta Islam IAIK yang harus dikembangkan. Namun seiring itu, mahasiswa juga wajib mengembangkan kompetensi diri.
“Bagaimana kampus ini harus dibangun, tentu dengan memberikan kepercayaan kepada masyarakat dan pemerintah. Bila ada kegiatan-kegiatan diundang maupun tidak, mahasiswa hadirlah untuk memperlihatkan eksistensi IAIK,” kata Saiful.
Diketahui, Ketua senat akademik IAIK Hamka Podomi SPd, Ketua yayasan Darrul Mutaqin Zainul (Jemmy) Lantong, serta jajaran akademik IAIK dan undangan lainnya hadir saat itu. Terlihat aroma kekeluargaan dalam suasana halal bi halal ditandai dengan konsumsi yang disiapkan dibawa sendiri oleh para dosen dan mahasiswa.
TIM TNEWS