TNews, POLITIK – Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan persoalan mengenai istilah Zionis Nusantara tak perlu lagi dipermasalahkan. Ia menyatakan istilah itu seharusnya tak membuat pihak-pihak tertentu tersinggung mengingat sikap negara yang sepatutnya memberi dukungan terhadap Palestina. “Kalau Anda bukan Zionis Nusantara, ya sudah jangan kebakaran jenggot kan” kata Hidayat, Senin (24/5). HNW menyinggung istilah Zionis Nusantara untuk menunjukkan adanya para pendukung penjajah Israel di Indonesia.
Kelompok itu, kata dia, tidak sejalan dengan sikap kelompok-kelompok masyarakat moderat di Indonesia, seperti PBNU, PP Muhammadiyah dan juga Partai Politik di DPR dan MPR yang membela Palestina. “Mereka sudah membuat pernyataan penolakan yang keras. PKS bahkan mengirim surat terbuka kepada Presiden AS Joe Biden yang merupakan pendukung utama Israel,” kata Hidayat dalam keterangan resminya yang dikutip di situs resmi Fraksi PKS, Senin (24/5). Lebih lanjut, HNW berharap Pemerintah Indonesia aktif mengkoreksi pemahaman kebangsaan segelintir kelompok yang justru menyalahkan perjuangan rakyat Palestina.
HNW menilai wawasan kebangsaan menyimpang itu tidak sesuai dengan komitmen kebangsaan yang diwariskan oleh pendiri Bangsa Indonesia dan konstitusi RI. “Sikap Presiden Jokowi dan Bu Menlu RI konsisten melanjutkan sikap dan wawasan kebangsaan Indonesia yang benar, beliau-beliau dengan sangat tegas dan jelas membela dan mendukung perjuangan Palestina dan menolak penjajahan Israel. Begitulah wawasan kebangsaan Indonesia yang benar,” kata dia. Selain itu, HNW membantah tuduhan yang menyebut membantu perjuangan Palestina adalah membantu terorisme. Menurutnya, hal itu adalah bohong dan tidak benar.
Menurutnya, hal tersebut kemungkinan sebagai pengalihan isu dari fakta lain bahwa AS yang memberikan bantuan dana untuk kepentingan militer Israel $3,8 M setiap tahunnya. “Bahkan saat konflik terakhir terjadi di Gaza, Pemerintah AS membantu pendanaan militer Israel sebesar $735,000.000. Dan dengan bantuan dana dan politik seperti itulah militer Israel secara brutal melakukan teror mem-backup perampasan tanah dan rumah warga Syaikh Jarrah di Jerusalem Timur, menyerbu jemaah sholat Tarawih dan I’tikaf di Masjid al Aqsha,” kata dia.
Sumber : cnnindonesia.com