TNews, NASIONAL – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan masyarakat tak perlu cemas soal 279 juta data penduduk yang disebut bocor bahkan diperjualbelikan secara daring. Menurutnya, data tersebut belum tentu milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Muhadjir mengatakan hal ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. “Enggak usah khawatir karena data itu belum tentu data yang sesungguhnya. Itu masih dalam penyidikan lebih lanjut,” kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Selasa (25/5). Selaku menteri yang juga mengkoordinasikan jalannya peserta BPJS, Muhadjir telah berkoordinasi dan mengklarifikasi langsung kepada pihak direksi BPJS Kesehatan terkait isu kebocoran data ini.
Yang pasti, kata dia, isu tersebut memang masih ditelusuri dan dipastikan tak akan berpengaruh pada kinerja BPJS Kesehatan. “Masih ditelisik. Tidak akan berpengaruh terhadap kinerja dari BPJS Kesehatan,” kata dia. Tak hanya itu, Muhadjir juga memastikan isu kebocoran data ini tidak akan berdampak pada peserta BPJS Kesehatan, termasuk pelayanan. “Pelayanannya aman semua,” kata dia. Sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga bocor dan dijual di forum peretas Raid Forums pada 12 Mei 2021. Berdasarkan pantauan, data itu diunggah oleh akun bernama kotz.
Dalam deskripsinya, data yang dimilikinya itu terdiri dari nama lengkap, KTP, nomor telepon, email, NID, dan alamat. Akun itu juga memberikan 1 juta data sampel secara gratis untuk diuji dari 279 juta data yang tersedia. Bahkan, akun itu menyebut ada 20 juta data foto pribadi di dalam data yang dimilikinya itu. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengklaim telah mengajukan pemblokiran terhadap dua dari tiga situs untuk mengunduh satu juta dari 279 juta data penduduk Indonesia yang bocor dan dijual Raid Forums.
Sumber : cnnindonesia.com
