Unik! Perahu di Teluk Tanah Merah Papua, Dibedakan Sesuai Jenis Kelamin

0
686

TNews, WISATA – Nama Teluk Tanah Merah di Papua mungkin belum banyak terdengar. Hanya saja, ada tradisi di mana perahu dibuat berbeda sesuai jenis kelamin. Teluk Tanah Merah di Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, memiliki pantai berpasir hitam. Masyarakatnya sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Sejak dulu mereka menggunakan perahu sebagai alat transportasi. Perahu tradisional di Teluk Tanah Merah memiliki beragam bentuk dan ukuran, di mana perahu ini menggunakan cadik sebagai penyeimbang. Faktanya, cadik penyeimbang harus tetap berada pada posisi arah tiupan angin untuk menjaga keseimbangan. Ketika angin berubah arah dan mengubah jalan perahu, maka haluan pun menjadi buritan. Metode berlayar seperti ini dipraktekkan oleh pelaut di seluruh Pasifik Selatan.

Sejak zaman nenek moyang, masyarakat Teluk Tanah Merah telah mengembangkan fitur desain khusus perahu mereka yang disesuaikan dengan kondisi perairan setempat, cuaca dan kegunaannya. Uniknya, terdapat dua jenis perahu tradisional di Teluk Tanah Merah. Perahu untuk perempuan sangat sederhana, berukuran lebih kecil serta tanpa cadik. Sedangkan perahu laki-laki dilengkapi dengan cadik di sisi kanan. Pada lambung, haluan dan buritan dihiasi dengan paduan lukisan dan ukiran serta lukisan berwarna putih, hitam, merah berbahan pewarna alami. Perahu yang berukuran lebih besar memiliki tambahan hiasan kepala perahu pada bagian haluan dan diberi motif burung dan ikan.

Semua perahu laki-laki memiliki sebuah cadik di sisi kanan dan sebuah tiang dengan layar berbentuk segi empat dari daun pandan. Papan-papan ditambahkan pada kedua sisi perahu untuk menambah tinggi perahu itu dari atas permukaan air. Diketahui, perahu-perahu ini dapat mencapai kecepatan tinggi jika melaju di depan angin. Hanya jika melawan angin, tetap dapat bergerak maju sedikit. Saat ini perahu tradisional Teluk Tanah Merah tergerus oleh perahu modern berbahan fiber dengan motor mesin yang dinilai lebih praktis dan mampu bertahan lama. Cukup disayangkan, padahal perahu tradisional itu begitu unik dan sarat akan nilai budaya Papua.

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.