TNews, KESEHATAN – Masturbasi merupakan aktivitas seksual untuk mencapai klimaks dan kepuasan pribadi. Bagi laki-laki, masturbasi sering dianggap sebagai simbol ‘kejantanan’, tapi berbeda bagi perempuan. Di kalangan perempuan, masturbasi dianggap hal tabu yang tidak patut diperbincangkan di masyarakat. Padahal masturbasi pada perempuan juga membawa dampak baik bagi kesehatan. Masturbasi bisa membuat perempuan mengenal tubuhnya sendiri, meningkatkan suasana hati, hingga membantu tidur lebih baik.
Beberapa kelompok masyarakat juga menganggap masturbasi pada perempuan dapat merusak keperawanan. Namun apa itu perawan dan adakah kaitan antara masturbasi dengan keperawanan? Seksolog Zoya Amirin mengatakan bahwa masturbasi akan membantu orang melepas ketegangan seksual (sexual tension), tanpa menghamili atau dihamili, pun tanpa paparan penyakit menular seksual. Di sisi lain, Anda tentu tidak asing dengan label buruk masturbasi termasuk masturbasi disebut bikin seseorang kehilangan keperawanan atau keperjakaan.
“Ini yang paling ‘menggemaskan’. Banyak orang berpikir seperti itu. Kita mesti ingat lagi bahwa keperawanan [atau keperjakaan] itu konstruksi sosial, bukan konstruksi medis atau anatomis,” ujar Zoya melalui sambungan telepon, Jumat (25/6). Senada dengan Zoya, psikolog Primaya Hospital Jakarta, Gardenia Junissa Siregar, keperawanan lebih erat kaitannya dengan budaya atau kepercayaan masyarakat. Dalam hal medis, tidak ada penjelasan yang pasti soal keperawanan. “Definisi perawan itu abstrak sekali dan sebenarnya kalau dipelajari memang kaitannya lebih erat ke budaya,” kata Gardenia saat dihubungi, beberapa waktu lalu.
Secara umum menurut Gardenia, keperawanan atau virginity adalah istilah yang dilekatkan pada seseorang ketika belum pernah berhubungan seks. Seiring perbedaan budaya, pengertian virginity bergeser menjadi terikat dengan perempuan. Di Indonesia misalnya, masyarakat mendefinisikan keperawanan dengan kondisi selaput dara (hymen) pada organ intim yang tidak sobek dan tidak rusak. Keperawanan hanya menunjukkan kondisi selaput dara pada perempuan. Perlu diketahui, selaput dara pada perempuan memiliki berbagai macam bentuk. Selaput dara juga bisa rusak ketika berolahraga, atau melakukan aktivitas fisik berat.
Bahkan beberapa perempuan tidak memiliki selaput dara sejak lahir. Sehingga tes keperawanan dengan melihat selaput dara tidak bisa diujikan pada kondisi tertentu. “Sebenarnya keperawanan itu juga kompleks ya karena definisnya sendiri gak ada yang jelas, yang dimaksud perawan dan gak perawan itu apa sebenarnya,” kata Psikolog Klinis, Inez Kristanti. Sementara masturbasi adalah aktivitas seksual yang bertujuan untuk mencapai kepuasan diri sendiri. Masturbasi dilakukan dengan cara memberikan stimulus pada organ intim hingga mengalami ejakulasi atau orgasme. Pada perempuan, beberapa gerakan stimulasi seperti memasukkan jari, atau menggunakan alat bantu seks penetrasi bisa merusak selaput dara. Namun jika tidak melakukan penetrasi, maka tidak terjadi robekan pada selaput dara.
Tidak berkaitan
Jika merujuk pada definisi keperawanan adalah belum pernah melakukan hubungan seksual, maka masturbasi menjadi tidak berkaitan dengan keperawanan. “Karena hubungan seksual dilakukan oleh dua orang, sedangkan masturbasi sendiri, jadi menurut saya berbeda konteksnya,” kata Gardenia. Inez juga mengimbau agar setiap orang membuat keputusan terkait seksualitasnya berdasarkan prinsip pribadi, sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya. Namun aktivitas seksual hendaknya tidak diberikan stigma atau label negatif. Mengenal seksualitas pribadi bisa membantu menjaga kesehatan organ intim dan membuka kesadaran akan tanggung jawab saat berhubungan seksual dengan orang lain. “Dari pada melabeli, lebih baik kita bertanggung jawab pada seksualitas kita sendiri,” tutur Inez.
Sumber : cnnindonesia.com