Jaringan 5G Menyebarkan Virus Corona, Mitos Atau Fakta?

0
49

Teknologi jaringan seluler generasi kelima (5G) yang sudah dinanti masyarakat Indonesia, khususnya pengguna smartphone, akhirnya resmi hadir. Teknologi terbaru ini menawarkan kecepatan dari para pendahulunya bahkan diklaim bisa mencapai 10 Gbps. Tak hanya menawarkan kecepatan super ngebut, teknologi 5G juga diketahui memiliki latensi yang lebih rendah dan kemampuan untuk menghubungkan lebih banyak perangkat sekaligus. Hal ini dibutuhkan untuk mendukung era Internet of Things.

Kehadiran 5G sebagai teknologi jaringan seluler di Indonesia banyak membuat orang tertarik untuk menikmati layanan ini. Meski demikian, masih banyak juga orang yang belum memahami teknologi baru ini hingga muncul beberapa informasi atau mitos yang kurang tepat mengenai 5G. Untuk berkenalan lebih lanjut dengan teknologi 5G yang baru saja hadir di Indonesia, Anda bisa simak sejumlah mitos serta fakta dari 5G berikut ini.

Mitos Seputar 5G

  1. Jaringan 5G Akan Menggantikan 4G

Untuk diketahui, jaringan 5G yang kini beredar dibangun di atas jaringan 4G LTE yang sudah ada sebelumnya. Artinya, jaringan 4G dan 4G LTE pada dasarnya menyediakan dasar untuk struktur 5G saat ini. Oleh karena itu, jaringan 5G tidak akan menggantikan 4G dalam waktu dekat. Bahkan faktanya di banyak daerah hingga kini masih terdapat cakupan 3G dengan alasan yang sama, yakni untuk karena mengisi celah untuk cakupan 4G.

  1. Jaringan 5G Menyebarkan Virus Corona

Meski terdengar tak masuk akal, mitos yang merupakan hoax ini banyak beredar di internet. Teori konspirasi ini cukup menarik perhatian banyak orang di masa-masa awal pandemi COVID-19, akan tetapi tidak ada bukti yang menguatkan teori ini. Anda tak perlu khawatir karena Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) tidak menyebar melalui gelombang radio atau jaringan seluler, sebab virus ini menyebar melalui melalui embusan udara atau droplet dari orang yang terkontaminasi ke orang lain secara langsung. Mitos ini juga sudah diklarifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebab kasus COVID-19 juga tersebar di banyak negara yang tidak memiliki jaringan seluler 5G.

Fakta Seputar 5G

  1. 5G Diperlukan untuk Ikuti Perkembangan Dunia yang Serba Cepat

Teknologi 5G pertama kali dibangun oleh negara Korea Selatan sejak Desember 2018 lalu. Kemudian, tiga operator di China mengikuti perkembangan pada Oktober 2019 dan disusul juga dengan Inggris di sepanjang 2019 lalu lewat pengembangan oleh empat penyedia jaringan 5G. Meski agak tertinggal, pada Mei 2021 Indonesia telah siap menggelar layanan 5G secara komersial dan siap mengikuti perkembangan dunia yang serba cepat lewat teknologi ini.

  1. Jaringan 5G Bisa Diakses Setelah Tersedia Ponsel 5G

Perkembangan teknologi 5G juga harus diikuti dengan tersedianya ponsel yang mendukung jaringan ini. Apabila Anda tinggal di salah satu kota yang telah menyediakan jaringan 5G, Anda bisa langsung menggunakan jaringan ini tentunya dengan dukungan ponsel yang kompatibel dengan akses 5G. 5G di Indonesia diketahui mulai tersedia secara terbatas di Jakarta dan akan berkembang di kota-kota lainnya. Salah satu tempat yang menyediakan akses 5G secara terbatas ialah Bandara Soekarno Hatta. Di lokasi ini, Anda dapat memanfaatkan jaringan 5G dengan menggunakan ponsel yang kompatibel dan telah diaktifkan akses 5G.

  1. Butuh Ponsel Baru Setelah Jaringan 5G Diluncurkan

Seluruh keunggulan yang ditawarkan teknologi 5G bisa Anda dapatkan melalui ponsel yang kompatibel dengan layanan ini. Untuk itu, Anda memerlukan ponsel baru untuk dapat merasakan teknologi ini. Akan tetapi, karena jaringan 5G dibangun di atas jaringan 4G dan 4G LTE, maka Anda tidak perlu membeli ponsel baru 5G sesegera mungkin. Sebab, ponsel yang Anda miliki sekarang akan tetap dapat terhubung ke jaringan 4G dan beroperasi dengan baik.

Selain mengetahui mitos dan fakta seputar 5G, Anda juga perlu mengenal beberapa smartphone yang sudah mendukung jaringan 5G. Adapun spesifikasi smartphone yang mendukung layanan 5G di Indonesia ialah smartphone yang memiliki kemampuan teknologi 5G NSA (non-standalone) pada frekuensi 2300 MHz atau Band 40 (n40).

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.