TNews, KESEHATAN – Virus corona diketahui dapat dengan mudah menular lewat droplet atau percikan saat seseorang yang positif COVID-19 sedang bersin atau batuk. Sebagian besar kasus ini pun menyebar dari satu orang ke orang lain yang ada di sekitarnya. Tapi, bagaimana dengan hewan peliharaan seperti kucing dan anjing? Apakah bisa tertular dan terpapar virus corona juga?
Ya Moms, topik ini sebenarnya sudah muncul sejak awal pandemi. Hingga kini, persoalan penularan dari manusia ke hewan masih terus dikaji. Seperti kita ketahui pula bahwa informasi seputar virus corona atau COVID-19 selalu berkembang dari waktu ke waktu. Bahkan, kita dapat dengan mudah mendapatkannya dari berbagai sumber terpecaya di internet.
Meski begitu, Anda harus benar-benar cermat dalam menyaring informasi yang tersebar dan jangan mudah langsung percaya. Karena lebih baik, Anda mencari tahu dulu sumber aslinya. Lalu, bagaimana perkembangan informasi soal kucing dan anjing bisa terpapar COVID-19?
Penjelasan soal Bisa Tidaknya Hewan Peliharaan Terpapar COVID-19
Apakah Kucing dan Anjing Bisa Terpapar Virus Corona?
Moms, sebelumnya kita perlu sedikit mengilas balik bahwa SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 ini mulanya diduga merupakan virus berasal dari kelelawar. Menurut laporan investigasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), virus tersebut kemungkinan besar berpindah terlebih dahulu ke hewan perantara sebelum menginfeksi manusia. Sejauh ini, para peneliti menduga hewan perantara tersebut adalah trenggiling.
Meski demikian, sejumlah hewan selain kelelawar dan trenggiling dilaporkan terkena virus corona setelah patogen ini jadi pandemi. Pertama kali kasus virus corona menginfeksi hewan dilaporkan pada Februari 2020, yang menimpa seekor anjing di Hong Kong.
Sejak saat itulah, virus corona dilaporkan menyerang spesies binatang lain, mulai dari yang dekat manusia hingga hewan liar. Bahkan, Reuters melansir, sebuah penelitian yang dilakukan di Belanda telah mengungkap bahwa hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing juga dapat dengan mudah tertular COVID-19 dari pemiliknya.
“Sekitar satu dari lima hewan peliharaan akan tertular penyakit tersebut dari para pemiliknya,” kata Dr. Els Broens dari Utrecht University, Belanda.
Hal senada juga diunkapkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Menurutnya, beberapa hewan peliharaan –termasuk kucing dan anjing, dapat terpapar COVID-19. Hal ini disebabkan karena sebagian besar hewan tersebut melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi COVID-19, misalnya saja sang pemilik hewan.
Meski ada kasus manusia menularkan virus corona ke hewan peliharaan, namun hingga kini belum ada kasus yang menunjukkan penularan sebaliknya alias dari hewan peliharaan ke manusia.
“Beruntung, gejala penyakit yang dirasakan hewan-hewan itu tidaklah berat,” ujar Dr. Els.
Mayo Clinic juga melansir, tidak ada bukti bahwa virus corona dapat menular ke manusia atau hewan lain dari kulit, bulu, atau rambut hewan peliharaan. Namun perlu diingat, Moms, anak kecil atau orang lanjut usia (lansia) yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, lebih mungkin sakit karena beberapa kuman lain yang dibawa oleh hewan.
Yang Perlu Dilakukan agar Anjing dan Kucing Tidak Terpapar COVID-19
Maka dari itu, untuk melindungi hewan peliharaan Anda dari COVID-19, jangan biarkan anjing atau kucing Anda berinteraksi dengan orang atau hewan lain di luar rumah. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
-Hindari taman atau tempat umum yang banyak orang atau hewan peliharaan berkumpul.
-Saat mengajak anjing Anda jalan-jalan berkeliling sekitar rumah, pastikan anjing Anda memakai tali dan berjaga jarak dengan orang dan hewan lainnya setidaknya 2 meter.
-Jauhkan kucing di dalam ruangan jika memungkinkan.
Bagaimana bila Anda positif COVID-19 dan memiliki hewan peliharaan?
-Pisahkan diri Anda dengan anggota keluarga lain di rumah, termasuk dengan hewan peliharaan Anda. Jika memungkinkan, mintalah anggota keluarga di rumah untuk menggantikan merawat hewan peliharaan Anda.
-Hindari membelai, meringkuk, diciumĀ atau dijilat, dan berbagi makanan atau tempat tidur dengan hewan peliharaan Anda.
-Jika Anda merawat hewan peliharaan Anda atau berada di sekitarnya saat sedang sakit, kenakan masker. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang hewan peliharaan atau sebaiknya gunakan sarung tangan.
Jika Anda positif COVID-19 dan hewan peliharaan Anda juga jatuh sakit, jangan membawanya ke klinik dokter hewan, ya! Lebih baik Anda menghubungi dokter hewan terlebih dahulu. Biasanya dokter akan menawarkan konsultasi online dan apabila kondisi hewan peliharaan memburuk, dokter hewan akan membuat rencana lain untuk merawat hewan peliharaan Anda.
Bahkan, pengujian lebih lanjut yang dilakukan dr. Els menunjukkan bahwa hewan-hewan tersebut sembuh dalam waktu cepat dan tidak menularkan kepada hewan peliharaan lainnya yang juga tinggal di rumah yang sama. Sebagian hewan peliharaan juga tidak menunjukkan gejala sakit dan beberapa lainnya hanya mengalami gejala ringan dan bisa dirawat di rumah.
“Banyak dari para pemilik hewan peliharaan terlibat dalam kontak erat, seperti tidur bersama mereka di kasur. Jadi di saat ada kontak erat, penularan bisa terjadi,” jelas dr. Els.
Sumber : Kumparanmom.com