TNews, SAINS TEKNO – Ilmuwan menemukan gas metana yang menyembur dari Enceladus, salah satu bulan yang mengelilingi Saturnus. Keberadaan gas ini bisa menjadi tanda adanya kehidupan di bulan tersebut.
Keberadaan gas metana di Enceladus ditemukan oleh ilmuwan menggunakan data yang dikirimkan oleh wahana antariksa Cassini milik NASA. Salah satu data yang dikumpulkan adalah komposisi kimia di semburan gas yang dikeluarkan oleh Enceladus.
Dari data tersebut, ilmuwan menemukan gas metana dalam jumlah yang mengejutkan. Seperti diketahui metana merupakan gas yang sering dihubungkan dengan bukti kehidupan di Bumi.
Selain gas metana, Cassini juga menemukan molekul dihidrogen dan karbon dioksida dalam konsentrasi yang cukup tinggi. Di Bumi, dihidrogen merupakan bahan bakar yang digunakan oleh mikroba untuk menghasilkan metana dari karbon dioksida, dan hal serupa mungkin terjadi di Enceladus.
“Kami ingin tahu: Apakah mikroba yang mirip seperti yang ada di Bumi yang ‘memakan’ dihidrogen dan menghasilkan metana bisa menjelaskan jumlah metana yang mengejutkan yang dideteksi oleh Cassini,” kata ahli biologi dari University of Arixona Regis Ferriere dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Cnet, Kamis (8/7/2021).
Studi sebelumnya menunjukkan Enceladus memiliki material yang bisa mendukung kehidupan. Bulan ini memiliki lautan di bawah permukaan dengan sumber panas.
Ilmuwan juga melihat hubungan antara semburan gas di Enceladus dengan lubang hidrotermal yang ada di Bumi. Ferriere dan rekannya kemudian membuat model matematika untuk mencari kemungkinan bahwa gas metana di Enceladus diciptakan secara biologis.
“Mereka menyimpulkan bahwa data Cassini konsisten dengan aktivitas lubang hidrotermal mikroba, atau dengan proses yang tidak melibatkan bentuk kehidupan tapi berbeda dari yang diketahui terjadi di Bumi,” kata Ferriere.
Dengan studi ini, ilmuwan tidak mengatakan bahwa ada kehidupan di Enceladus, dan mereka hanya mengatakan bahwa mikroba merupakan salah satu hal yang bisa menjelaskan data tersebut. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah benar-benar ada kehidupan di salah satu bulan Saturnus.
Enceladus bukan satu-satunya tempat di tata surya yang memiliki gas metana misterius. Rover Curiosity milik NASA yang ada di Mars juga mendeteksi gas metana di permukaan, padahal wahana lainnya di orbit tidak mendeteksi gas tersebut.
Ferriere mengatakan untuk mencari tanda kehidupan di permukaan Enceladus membutuhkan misi antariksa yang lebih rumit dibandingkan mengirimkan misi ke Mars.
“Mencari mikroba seperti itu, yang dikenal sebagai metanogen, di dasar laut Enceladus akan membutuhkan misi penyelaman yang sangat menantang yang tidak bisa dicapai dalam beberapa dekade,” pungkasnya.
Sumber : Detik.com