TNews, KESEHATAN – Sarapan merupakan salah satu hal penting di pagi hari yang tak boleh dilewatkan. Sarapan memberikan banyak manfaat untuk aktivitas seharian dan punya khasiat kesehatan lainnya. Meski sarapan punya peran penting, namun bukan berarti Anda akan otomatis merasa lapar di pagi hari. Beberapa orang bahkan jarang merasa lapar di pagi hari.
Dalam beberapa kasus, tak merasa lapar di pagi hari menjadi pertanda adanya masalah kesehatan. Namun, di luar itu, tak merasa lapar di pagi hari adalah sesuatu yang normal dan tak perlu dikhawatirkan. Berikut beberapa hal yang membuat Anda tak merasa lapar di pagi hari, melansir Healthline.
- Makan malam terlalu banyak
Makan malam terlalu banyak atau mengonsumsi camilan larut malam menjadi salah satu penyebab tak merasa lapar di pagi hari. Utamanya, hal tersebut terjadi jika Anda mengonsumsi makanan tinggi lemak dan protein. Makronutrien ini dapat memperlambat pengosongan perut dan membuat Anda kenyang lebih lama, bahkan hingga keesokan paginya. Protein secara signifikan mengubah kadar hormon yang mengatur rasa lapar dan nafsu makan. Hal yang sama juga dilakukan lemak, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan rasa lapar.
- Kadar hormon berubah dalam semalam
Saat tidur di malam hari, kadar hormon di dalam tubuh berfluktuasi. Hal ini bisa mengubah nafsu makan. Secara khusus, penelitian menunjukkan bahwa kadar epinefrin atau dikenal sebagai hormon adrenalin, cenderung lebih tinggi di pagi hari. Hormon ini dipercaya menekan nafsu makan dengan memperlambat laju pengosongan perut serta meningkatkan pemecahan karbohidrat yang disimpan di hati dan otot untuk bahan bakar tubuh.
Tak hanya itu, penelitian lain juga mengamati bahwa kadar ghrelin atau hormon pengatur rasa lapar cenderung lebih rendah di pagi hari. Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kadar leptin, hormon yang meningkatkan rasa kenyang, cenderung lebih tinggi di pagi hari.
- Cemas atau depresi
Kecemasan dan depresi dapat berpengaruh terhadap rasa lapar. Depresi diketahui dapat menyebabkan perubahan nafsu makan. Sementara kecemasan dapat meningkatkan kadar hormon stres tertentu yang mengurangi nafsu makan. Namun, kecemasan dan depresi memengaruhi masing-masing orang dengan cara berbeda. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa kecemasan dan depresi juga bisa meningkatkan nafsu makan seseorang.
- Hamil
Morning sickness adalah masalah umum pada ibu hamil yang ditandai oleh gejala mual dan muntah. Kondisi ini dapat mengurangi nafsu makan. Faktanya, sebuah studi yang meneliti 2.270 ibu hamil menemukan, 34 persen di antaranya melaporkan makan lebih sedikit selama masa awal kehamilan.
- Sedang sakit
Sedang dalam kondisi sakit membuat nafsu makan bisa berkurang. Secara khusus, infeksi saluran napas seperti pilek, flu, dan radang paru-paru diketahui membuat seseorang merasa kurang lapar. Dalam beberapa kasus, penyakit ini juga mengurangi fungsi indera perasa dan penciuman, yang dapat mengurangi nafsu makan.
- Kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis memengaruhi rasa lapar. Beberapa kondisi medis tersebut di antaranya:
– Konsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat, seperti diuretik dan antibiotik, dapat mengurangi rasa lapar dan nafsu makan.
– Masalah pada tiroid
Hilangnya nafsu makan bisa menjadi tanda hipotiroidisme atau penurunan fungsi tiroid.
– Ovulasi
Estrogen, hormon seks perempuan yang meningkat selama ovulasi, dapat menekan nafsu makan.
– Penyakit kronis
Kondisi kronis tertentu seperti penyakit hati, gagal jantung, penyakit ginjal, HIV, dan kanker dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan.
Sumber : cnnindonesia.com