TNews, Kotamobagu — Aparat Desa Kelurahan di Kotamobagu dihimbau untuk lebih proaktif lagi dalam melakukan pendataan warga masyarakatnya yang akan menjalani vaksinasi. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kotamobagu, dr. Tanty Korompot, M.Kes., ditemui di ruang kerjanya, Kamis (15/7).
Menurut Tanty, dari evaluasi yang dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Pemkot Kotamobagu terkait pelaksanaan program vaksinasi, masih dijumpai beberapa keluhan yang disampaikan masyarakat, terutama warga yang antusias datang ke lokasi pelaksanaan vaksin namun belum sempat terlayani, maupun kerumunan yang terjadi saat pelaksanaannya.
“Sebisa mungkin kami meminta aparat desa kelurahan untuk bisa mengatur dengan baik teknis pendataan dan pendaftaran warga yang akan divaksin. Di beberapa lokasi masih terdapat warga yang sudah datang namun tidak terlayani karena quota yang terbatas. Untuk mengantisipasi ini, sosialisasi ke warga perlu di-intens-kan lagi, termasuk teknis pendataan warga yang akan divaksin. Ini penting agar warga yang sudah terdata bisa langsung dilayani dan bisa mengurangi kerumunan,” ucap Tanty.
Teknis pendataan dan pendaftaran warga yang akan divaksin lanjut Tanty, merupakan kewenangan pemerintah desa dan kelurahan. Diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik antara aparat desa kelurahan yang ada agar tahapan vaksinasi bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan.
“Teknisnya memang ada di aparat desa kelurahan. Prosesnya perlu diatur dengan baik agar permasalahan yang muncul di lapangan pada saat pelaksanaan vaksinasi bisa diminimalisir. Sebisa mungkin masyarakat yang datang bisa terlayani, dan yang belum bisa langsung didata untuk diprioritaskan pada vaksinasi berikutnya,” ujarnya.
Untuk ketersediaan vaksin Dinkes Kotamobagu masih bergantung alokasi yang diberikan Dinas Kesehatan Provinsi Sulut sebagai pihak yang menentukan jumlah alokasi vaksin di setiap daerah di Sulut. Jumlah kebutuhan vaksin dari target yang ada sudah kami sampaikan ke Dinkes Sulut. Posisi Rabu kemarin stock yang ada sejumlah 4.800, masing-masing Astrazeneca 2.000 dan Sinovac sebanyak 2.800.
“Pemkot mengerahkan 7 tim yang turun setiap harinya dalam vaksinasi ini. 5 tim dari Puskesmas, 1 dari RSUD Kotamobagu, dan 1 tim lagi dari Dinas Kesehatan. Setiap tim diberi target 100 orang untuk setiap lokasinya, jadi total per hari mencapai 700 orang yang akan divaksin. Untuk total warga Kotamobagu yang sudah divaksin sampai dengan Rabu (14/7) kemarin mencapai 27.796 orang,” ucapnya.
Disinggung terkait penambahan tim tenaga kesehatan yang dikerahkan untuk mempercepat pelaksanaan vaksin, ia menuturkan memang menjadi permasalahan tersendiri bagi pemerintah daerah.
“Kami harus merencanakan ini dengan matang. Tenaga kesehatan masih terbatas, sementara pelaksanaan vaksinasi juga tidak boleh menganggu pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang ada, apalagi di tengah kondisi seperti saat ini. Jika kami menambah tim lagi, otomatis tenaga kesehatan di RSUD maupun Puskesmas akan berkurang dan bisa mempengaruhi pelayanan kesehatan yang diberikan. Belum ditambah tenaga kesehatan yang harus menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19,” tutur Tanty.
Pemkot Kotamobagu sendiri menargetkan 90 ribu penduduk yang akan divaksin dari kurang lebih 123 ribu jiwa jumlah penduduk Kota Kotamobagu yang akan dilaksananan secara bertahap hingga pertengahan tahun depan.
Taufik Paputungan