TNews, POLITIK – Komisi VIII DPR RI mempertanyakan data bantuan untuk anak yang ditinggal orang tuanya meninggal karena COVID-19. Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma mengatakan banyak data daerah yang belum masuk ke kementeriannya.
“Jadi hitungan kami empat bulan, jadi anak yang meninggal karena orang tuanya kena COVID hitungan kita, asumsi kita, 20 ribu. Saat ini kami baru terima 15 ribu sekian,” kata Risma dalam rapat kerja Komisi VIII di akun YouTube Komisi VIII, Rabu (25/8/2021).
Penjelasan Mensos Risma ini mendapatkan sorotan dari Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily. Ace meminta data bantuan untuk anak yang ditinggal orang tuanya meninggal karena COVID-19 tak berdasarkan asumsi.
“Karena ini kan menyangkut dengan data, data menyangkut dengan angka. Kalau kita mau pakai asumsi, nanti sulit kita kalau memberikan dukungan terhadap data-data itu,” ujar Ace.
Mensos Risma mengatakan belum semua daerah mengumpulkan data anak yang ditinggal orang tuanya meninggal karena COVID-19. Sedangkan Risma ingin mengajukan bantuan tersebut kepada Kementerian Keuangan.
“Kami masih meminta surat ke daerah, Pak, data persisnya. Daerah belum seluruhnya ngumpul ke kami, ya masih proses. Tapi kalau ini misalkan harus nanti tiga bulan, Oktober, kami harus ngajukan ke Kementerian Keuangan bulan ini, Pak, karena tak keburu kalau bulan September,” ucapnya.
Senada dengan Ace, seorang anggota Komisi VIII juga mempertanyakan data tersebut. Komisi VIII tak ingin data yang tercatat salah karena berdasarkan asumsi.
“Sambil Bu Menteri menjelaskan tadi data, ini kan data tidak ada di sini, jadi dari sekretariat bisa kirim ke sekretariat kita biar langsung di-print. Jadi kalau kita bicara masalah data, jadi kita melihat di sini dan di situ, jangan sampai kita berasumsi salah dan kita catat salah. Karena ini penting sekali,” sebutnya.
Mensos Risma kembali menegaskan bahwa telah mengirimkan edaran ke daerah untuk mengumpulkan data anak yang ditinggal orang tuanya meninggal karena COVID-19. Namun, masih banyak daerah yang belum memasukkan data tersebut ke Kemensos.
“Seperti itu, Pak, jadi kami kalau kami harus mengusulkan untuk misalkan tiga bulan, itu harus mengusulkan ini. Sementara dari daerah banyak belum masuk. Biasanya daerah itu begitu nanti ada program, langsung mereka masuk-masukan begitu. Tapi kalau belum ada, mungkin mereka belum banyak respons. Kami sudah buat edaran ke daerah untuk meminta data itu, yang masuk itu baru 15 ribu sekian,” imbuhnya.
Sumber : detik.com