TNews, NASIONAL – Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Freddy Harris mengklaim peluang terjadinya suap terhadap para pegawainya nyaris tertutup rapat. Hal itu antara lain berkat layanan serba digital yang menutup peluang tatap muka. Hasilnya, kata dia, proses pengurusan hak cipta selain bisa lebih cepat juga mampu mendongkrak Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di atas target.
“Alhamdulillah sejak 2018 kita sudah pakai sistem online dan 2020 sudah ada loket virtual yang menyebabkab pendapatan PNBP melebihi target mencapai 135 persen,” terang Freddy Harris dalam program blak-blakan detik.com, Rabu (18/8/2021).
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR pada 24 Februari 2020, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjelaskan, Sejak 2018 target PNBP yang mencapai Rp 461 miliar realisasinya 107,94 persen atau Rp 498 miliar. Tahun berikutnya dengan pelayanan online, dari target yang ditetapkan Rp 500 miliar realisasinya melampai target yakni Rp 714 miliar lebih.
Capaian peningkatan PNBP ini bisa diraih, kata Freddy, karena tidak ada lagi tatap muka dalam proses pendaftaran hak cipta kekayaan intelektual.
“Saya bisa jamin 99 persen habis. Pungli di bawah dan Hengki Pengki di atas juga bersih,” ungkap Freddy.
Tak cuma itu. Selama menerapkan kebijakan WFH (work from home), kinerja para pegawai di lingkungan DJKI juga diklaimnya meningkat. Sebab dalam prakteknya mereka bisa bekerja di mana saja, kapan saja. “Saya bisa pantau dari sini kerjaan mereka. Satuan KPI (Key Performance Indikators) nya jelas kok,” tegas master hukum dari Rijks Universiteit Groningen, The Netherlands pada 1998 itu.
Sumber : detik.com