TNews, INTERNASIONAL – Kemunculan pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, dalam parade militer terbaru rezim komunis itu menjadi sorotan. Setelah berbagai spekulasi soal kondisi kesehatannya, Kim Jong-Un tampak lebih kurus dan lebih energik dibanding bertahun-tahun sebelumnya saat menghadiri parade militer tersebut.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (10/9/2021), dalam parade militer yang digelar pada Rabu (8/9) tengah malam waktu setempat, Kim Jong-Un tampak mengenakan setelah jas warna krem muda dan dasi warna putih.
Momen kehadiran Kim Jong-Un dalam parade militer yang diabadikan oleh media nasional Korut menunjukkan wajahnya yang tampak berseri-seri saat merespons tepuk tangan meriah dari para penampil dan penonton yang memadati Alun-alun Kim Il-Sung, Pyongyang.
Dia bahkan tampak tersenyum lebar, melambaikan tangan ke arah hadirin yang hadir dan mencium anak-anak yang memberikan karangan bunga kepadanya sebelum dia menempati posisinya di balkon untuk mengamati jalannya parade militer yang berlanjut hingga Kamis (9/9) dini hari waktu setempat.
Dalam beberapa momen lainnya, Kim Jong-Un tampak tertawa lepas dan memberikan tepuk tangan kepada para personel yang melakukan parade, sembari terkadang berbincang penuh semangat dengan para pejabat senior di sampingnya.
Pemandangan itu drastis jika dibandingkan momen tahun 2018, ketika tayangan televisi nasional Korut menampilkan Kim Jong-Un yang tampak berjuang mengatur napasnya saat mendampingi Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-In, dalam pendakian singkat ke Gunung Paektu saat momen diplomatik kedua Korea.
Saat itu, Moon yang usianya 30 tahun lebih tua dari Kim Jong-Un tidak tampak terganggu oleh pendakian singkat itu.
“Wajahnya jelas lebih kurus dan dia bergerak jauh lebih bersemangat,” sebut profesor studi Korut pada Ewha Womans University di Seoul, Park Won-Gon.
Turunnya berat badan Kim Jong-Un jelas terlihat sejak Juni lalu, saat dia muncul ke publik untuk pertama kali dalam beberapa pekan saat memimpin rapat Partai Buruh Korea yang berkuasa di Korut. Sejumlah pengamat Korut saat itu menyebut Kim Jong-Un yang memiliki tinggi badan 170 cm dan sebelumya diperkirakan memiliki berat badan 140 kilogram ini, diduga kehilangan berat badan hingga 10-20 kilogram.
Sebagian besar pakar menilai bahwa berkurangnya berat badan Kim Jong-Un kemungkinan besar merupakan upaya meningkatkan kebugarannya daripada indikator gangguan kesehatan, mempertimbangkan aktivitas publiknya yang rutin. Hal ini juga dinilai memiliki tujuan politik.
Kim Jong-Un tengah menghadapi momen terberatnya saat mendekati masa kekuasaan selama satu dekade, dengan Korut berjuang menghadapi sanksi-sanksi ekonomi dari negara Barat terkait senjata nuklirnya, situasi perekonomian yang memburuk akibat pandemi virus Corona (COVID-19) dan kekurangan pangan yang diperburuk oleh banjir besar beberapa waktu terakhir.
Profesor Park menilai bahwa menjadi penting bagi Kim Jong-Un untuk membangun citra sebagai pemimpin muda dan kuat yang mampu membawa Korut keluar dari masalah. Citra semacam itu sesuai dengan parade militer terbaru yang menampilkan unit pertahanan sipil dalam upaya membangun kembali perekonomian dan masyarakat yang hancur akibat banjir dan menekankan pesan persatuan di dalam negeri.
Analisis lainnya dari profesor Yang Moo-Jin dari University of North Korean Studies di Seoul menyebut bahwa turunnya berat badan dan pembawaan ceria Kim Jong-Un dalam parade militer terbaru kemungkinan besar dimaksudkan untuk menunjukkan citra ‘negarawan normal’ yang dekat dengan publik.
“Dia juga seorang suami dan ayah dari tiga anak yang mendekati usia 40 tahun, jadi tidak aneh jika dia mempedulikan kesehatannya,” sebut Yang.
Sumber : detik.com