Vaksin Sinovac untuk Anak 6 Tahun ke Atas, RI kapan? Ini Saran Pakar

0
98
ilustrasi

TNews, SEHAT – Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof Sri Rezeki Hadinegoro menegaskan vaksin Corona usia anak 6 tahun ke atas belum dikaji. Menurut dia, pemerintah lebih dulu fokus menyelesaikan target cakupan vaksinasi demi mencapai herd immunity.

“Belum, kita harus menyelesaikan herd immunity dulu,” jelas Prof Sri kepada detikcom Selasa (7/9/2021).

Di sisi lain, herd immunity sempat ditargetkan atau diprediksi tercapai akhir tahun. Hal ini berkaitan dengan jumlah cakupan vaksinasi yang terus digencarkan.

Namun belakangan, seiring dengan munculnya varian Delta di seluruh provinsi Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin khawatir ada kemungkinan herd immunity tidak bisa tercapai. Target yang semula berada di 70 persen dari populasi warga untuk divaksinasi demi herd immunity, menurut dia perlu ditingkatkan hingga 90 persen.

“Masukan dari mereka (para ahli) dengan kondisi efikasi vaksin-vaksin yang paling tinggi seperti Pfizer dan Moderna terhadap (varian) Delta efikasinya sudah turun dari 90-an persen ke level 60-an-70-an,” kata Menkes dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI, Rabu (25/8/2021).

“Dan juga kenyataan bahwa varian Delta yang baru ini replication rate-nya jauh lebih tinggi dari Wuhan, bisa 5-8 kali. Berdasarkan keilmuannya mereka, herd immunity tidak akan tercapai. Kalau mau vaksin pun harus lebih dari itu, dengan efikasi yang ada sekarang dan varian Delta,” lanjutnya.

Sementara Prof Sri belum segera menjawab apakah vaksinasi usia anak 6 tahun ke atas dipertimbangkan untuk tahun depan. Seperti diketahui, vaksin Corona anak di Indonesia baru bisa diberikan usia 12-17 tahun dengan memakai vaksin Sinovac dan Pfizer.

 

Baru-baru ini Chili menyetujui vaksin Corona usia anak 6 tahun ke atas dengan menggunakan vaksin Sinovac.

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.