TNews, WISATA - Kecil-kecil cabe rawit, itulah Monako. Negara ini punya bendera yang mirip dengan Indonesia, tapi nasibnya beda.
Monako merupakan negara terkecil kedua di dunia. Ukurannya hanya 2,02 km persegi, bahkan lebih kecil dari Jakarta Selatan.
Monako punya sesuatu yang berbeda dari negara lain, Monako adalah negara di dalam negara.
Batas utara, barat dan timurnya adalah Prancis dengan Kota Nice yang paling dekat jaraknya (13 km). Lalu di bagian selatan, berbatasan langsung dengan Laut Mediterania.
Uniknya, Monako, Polandia dan Indonesia memiliki warna bendera yang sama yakni berwarna merah dan putih. Untuk Polandia, warnanya putih dulu baru merah. Sedangkan Monako dan Indonesia, warnanya sama-sama merah putih!
Yang membuat berbeda adalah skala bendera merah putih Indonesia dan Monako. Bendera Indonesia skalanya 2 banding 3, kalau Monako skalanya 4 banding 5.
Menelusuri sejarahnya, warna bendera merah putih Indonesia disebut-sebut sudah dipakai dari era kerajaan Majapahit sejak sekitar abad ke-13. Namun, baru benar-benar diresmikan sebagai warna bendera negara pada tahun 1945.
Monako, ternyata sudah memakai warna bendera merah putih sejak dinasti Grimaldi di tahun 1297. Tapi awalnya, warnanya merah putih yang berbentuk limas dan terus-menerus berubah. Secara resmi, digunakan tahun 1861 ketika Monako mendeklarasikan diri dari Prancis dalam perjanjian Franco-Monegasque di tahun 1861 dan saat itu warnanya sudah seperti benderanya yang sekarang ini.
Sedikit soal dinasti Grimaldi, adalah nama dari seorang Francois Guelph Grimaldi yang masih merupakan anggota keluarga kerajaan Genoa yang ada di Romawi (sekarang Italia) di abad ke-10. Grimaldi malah menyeberang ke Monako untuk merebutnya dari suku-suku barbar dan membangun negara Monako di sana. Singkat cerita, sampai saat ini pemimpin tertinggi Monako adalah keturunan Grimaldi.
Meski kecil, Monako menjadi ‘rumah’ bagi para miliarder. Di sana mobil mewah bukan pandangan mahal. Sebut saja seperti Porsche, Bentley, Ferarri dan Rolls Royce, menjadi hiasan di pinggir jalan.
Alasannya karena Monako tak punya pajak penghasilan. Sehingga para miliarder bebas foya-foya tanpa pusing soal pajak. Ini mengapa Monako menjadi salah satu negara dengan pendapatan per kapital tertinggi di dunia.
Monako juga tidak memiliki sumber daya alam apa pun. Oleh sebab itu mereka membangun pariwisata untuk mendatangkan banyak turis dan uang. Hal tersebut sudah dilakukan sejak tahun 1893 dengan membuka kasino di Monte Carlo.
Cuma ada tiga kawasan besar di Monako, yakni Monaco-Ville, Monte Carlo dan La Condamine. Monaco-Ville merupakan kawasan kota tua yang dikenal dengan nama The Rock dan terdapat Le Palais des Princes de Monaco atau Istana Pangeran Monako yang sudah berdiri megah dari abad ke-12. Selain itu, ada pula Monaco Cathedral yang bangunannya bergaya Romawi.
Kalau Monte Carlo adalah tempatnya kasino dan tempat gaulnya miliarder dunia. Untuk La Condamine adalah tempat bersandarnya kapal yacht dan kapal pesiar.
Itulah sedikit cerita tentang Monako. Negara yang warna benderanya mirip dengan Indonesia, tapi berbeda nasib dari segala aspek. Adakah traveler yang pernah liburan ke sana sebelum pandemi?.
Sumber : detik.com