TNews, OLAHRAGA – Kepergian Cristiano Ronaldo dari Juventus masih menyisakan cerita. Pemain Portugal itu disebut telah menghancurkan nilai-nilai luhur Bianconeri.
Ronaldo meninggalkan Juventus di bursa transfer musim panas beberapa waktu lalu. Pemain 36 tahun itu memilih kembali ke Manchester United, dengan biaya transfer 15 juta Euro.
Ronaldo meninggalkan Juventus, setelah membelanya sejak musim 2018/2019. Bersama Si Nyonya Tua, pemilik 5 Ballon d’Or itu membuat 101 gol dan mempersembahkan 5 titel, yakni dua gelar Scudetto Serie A, dua gelar Piala Super Italia, dan satu trofi Coppa Italia.
Meski sudah memberi sumbangsih gol dan trofi, Ronaldo rupanya masih dikecam. Media Italia menyebut Ronaldo terlalu mengistimewakan dirinya dalam permainan tim.
Tuttosport menulis, “Ronaldo sudah mengancurkan hukum kesetaraan, persaturan, dan kerendahan hati di ruang ganti Juventus”.
Alasannya, Ronaldo disebut begitu malas bertahan. Bahkan, eks pemain Sporting CP dan Real Madrid itu dikatakan menolak berpartisipasi dalam urusan bertahan dalam permainan Juventus.
Ronaldo disebut tidak seperti bintang-bintang Juventus lainnya. Carlos Tevez, Paul Pogba, Andrea Pirlo, dan Gonzalo Higuain diklaim masih mau membantu timnya bertahan jika sedang kesusahan di lapangan.
Lebih jauh lagi, Ronaldo juga kerap marah-marah pada rekanya di lapangan, jika terjadi keselahan. Padahal, pemain Juventus lainnya justru kerap memberis semangat jika terjadi kesalahan.
Hal itu yang membuat keberadaan Ronaldo justru menjadi masalah di tim Juventus. Keretakan tim muncul dalam urusan disiplin dan semangat tim yang memudar.
Kini, Juventus sudah tanpa Cristiano Ronaldo dan pelan-pelan menanjak lagi performanya bersama pelatih Massimiliano Allegri. Juventus belum terkalahkan di sembilan laga terakhir di semua ajang.
Sumber: detik.com