TNews, Touna – Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tojo Una Una mengelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait dengan penanganan pasca bencana yang terjadi beberapa waktu lalu.
Rapat dengar pendapat di pimpin langsung ketua DPRD Doktor Mahmud Lahay SE,M.Si di dampingi waki ketua Gusnar Suleman,sekwan Surya dan beberapa anggota DPRD Touna dengan menghadirkan OPD terkait seperti BPBD,Bapedda Dinas PUPR,Camat Ampana kota ,camat Ratolindo dan sejumlah kades ,turut hadir pula asisiten 1 Alfian Matajeng mewakili Bupati Touna,Kamis 7/10 kemarin.
Rapat RDP dipimpin langsung ketua DPRD Dokter Mahmud Lahay SE M.Si,dan pada kesempatan itu pimpinan rapat langsung membuka RDP dengan persoalan terkait penanganan Pasca Bencana dengan mempersilakan Bupati menyampaikan penanganan pasca bencana yang telah dilakukan Pemda.
Menurut Asisten 1 Alfian Matajeng mengatakan bahwa terkait pencegahan penanggulangan bencana ,khusus nya pemili terkait penangulangan bencana dalam hal merencanakan penanganan penanggulangan bencana di Touna mendapat kesulitan karena kami pemerinta daerah sampai saat sekarang belum memiliki yang namanya dokumen rawan bencana sementara itu menjadi cicta cita untuk setiap tahun merencanakan daripada penanggulangan rawan bencana dikabupaten touna jadi sampai saat ini kami belum memiliki dokumen rawan bencana baik didalam merencanakan ini tentunya kami kabur. Namun kata alfian yang juga mantan PlT BPBD selama 3 bulan dwngan melohat kondisi ini ,kami berfikir bahwa kalau kami menunggu dokumen dokumem ini maka kami juga agak sulit untuk melakuan itu, oleh karna itu inisiatif kami ketika menjabat PLT yakni memgirimkan surat kepada para camat untuk mengindentifikasi bersama sama kades lurah terkait titik titik rawan bencana dan dampaknya termasuk misalnya KK yang harus di selamatkanketika ada bencana, Nah ini upaya upya kami pada saat itu, jelasnya lgi.
Namun saat inj kita belum cek lagi sebab saya sudah bukan lagi PLT, apakah semua kecamatan sudah memasukan dokumen dokumen rencana persiapan untuj kita menyusun rencana kerja tahun 2022.Nah kita lihat dasar itu saja ,apakah saat ini BPBD sudah menerima semha usualan camat dari wilayah masing masing,tandasnya.
Kemudian terkait penangan pasca bencana kemarin seperti banjir, gempa, hilangnya nelayan kemarin bupati sudah melakukan penyaluran logistik secara simbolis di kecamatan, kelurahan dan desa sebagai bentuk dari pada keberpihakan Pemda dari dampak bencana yang menimpa Kabupaten Touna,ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris BPBD Touna Mohamad Fadli mengatakan terkait dengan penanganan pemulihan pasca bencana yang terjadi beberaoa waktu yang lalu dalam keaempatan ini Fadli menjelaskan bahwa pihaknya sudah menjalankan sesuai ketentuan standar yaitu bagi masyarakat korban gempa kami sudah membagikan tenda di pengunsian dan bantuan bahan makanan, kemudian untuk korban banjir kita sudah lakukan penyaluran paket bahan makanan untuk warga yang terdampak yang tersebar di bebarapa wilayah.
Kemudian kami juga telah menyalurkan bantuan kepada warga korban kebakaran berupa peralatan dapur dan perlengkapan bahan makanan. Untuk pemulihan pasca bencana baik itu banjir maupun gempa bumi kemarin, misalnya untuk kerusakan di akibatkan gempa bumi itu belum bisa kita tindak lanjuti karena kita masih menunggu revisi perbup yang sementara kita percepat revisinya karena itu menyangkut besaran bantuan bagi koban bencana termasuk kerusakan rumah maupun santunan korban meninggal ataupun korban luka luka. Ini kata fadli berdasarkan rekomendasi BPK kemarin harus di revisi dan ini kita sudah dorong cepat dan harua secepatnya di revisi dan sekarang sudah penetapan fasilitas di Provinsi,ungkapnya.
Lanjut Fadli kerusakan infrastruktur sudah dilkukan perbaikan yang dilakukan oleh Dinas PUPR.
Ia katakan apa yang telah disampaikan tadi itu adalah proses penanganan darurat dan penanganan pasca bencana. Itu kita berbicara setelah kita berbicara setelah kita melakuka tindakan tetaoi ada yang lebih penting dari semua itu, nah kami coba tuangkan pada usulan kami di tahun 2022 terkait pengurangan resiko dampak bencana yang menjadi tujuan utama. Dan semangat penanggulangan bencana kami fokus pada upaya pengurangan dampak bencana artinya program dan kegiatan kita itu ,sebelum terjadi bencana apa yang harus kita lakukan,Kalau sudah terjadi bencana ,ya ketentuan standarnya pasti kita lakuka misalnya menolong korban bersifat pasif menunggu kejadian.Nah kita coba di tahun 2022 usulan pengurangan resiko dampak bencana yaitu melalui kgiatan mitigasi bencana untuk menciptakan masyarakat desa tanguh bencana yang kebetulan masuk didalam RPJMD menjadi indikator kita harus dicapai presentasi desa tangguh bencana.
Dikatakan mitigasi bencana itu melalui pembangunan fisik seperti pembangunan saluran air dan penataan DAS.Kemudian meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi kebencanaan dan peningkatan kemampuan masyarakat menghadapi bencana melalui simulasi, jelasnya.
Kemudian seperti disampaikan oleh pak bupati terkait pembuatan dokukmen rawan bencana termasuknya didalamnya peta daerah dan penentuan jalur evakuasi.Pengadaan peralatan pendukung penanganan darurat bencana seperti pemasangan pompoanisasi pada titik titik yang di anggap rawan terjadinya banjir. Peningkatan personil penanggulangan bencana melalui pelatihan tim reaksi cepat,tandasnya.
Menanggapi apa yang telah disampaikan pihak Pemda melalui OPD terkait , ketua komisi 1 Zainal Muluk lapangandong mengatakan bahwa terkait dengan apa yang kita bahas hari ini,jadi ini sangat perlu untuk kita diskusikan dengan perencanaan.
Jujur kata Abun sapaan Akrabnya perencanaan yang disampaikan hampir tidak kelihatan ,misalnya dalam penanganan banjir.Dan itu sangat penting,sebab kita ini terancam kusus di dalam kota Ampana seperti bailo baru sering terjadi banjir ketika sungai ranantea dimana ketika hujan datang selalu banjir dan itu meluap dan masuk desa Padang tumbuo dan Bailo.
Penyebabnya karena kurangnya drainase dan ini harus segera ditindak lanjuti.Saram saya kata Abun drainase kita bangun di jalur dua dan kita arahkan kesungai satu ini maka itu aman.Kemudian kalau di desa Padang tumbuo ada deker namun tidak mampu menampung debet air ketika banjir dan ini kedepan harus masuk di dalam perencanaan.
Kalau sungai Padang tumbuo itu harus di antispasi na hari ini saya menyarankan untuk sungai ini pertama normalisasi ,sungai harus bermuara.Sempat dari pU bigung mo arahkan Kemana? na kita arahk ke sungai dompil ,tuturnya lagi.
Sehingga tadi kita simak sesuai penyampaian BPD bantuan sudah diberikan.Dari keterangan Masyarakat kata Abun ,mereka tidak butuh sembako tapi mereka butuh perencanaan dan pembangunan infrastruktur agar kedepan tidak terjadi banjir.Antisipasi dari banjir yang terjadi dimana mana yakni perencanaan melalui pembangunan yang lebih baik terutama pembagunan drainase.Kata Abun sungai tumbuo itu sampai kapanpun kalau tidak dibuatkan muaranya maka banjir tetap akan terjadi,tandasnya.
Kita berharap lewat kesempatan ini melakukan perencanaan yang baik agar kedepan tidak terjadi lagi banjir ,kita harus stanbay di sungai tumbuo guna mengantisipasi terjadinya banjir.
Kata Abun sungai tumbuo setiap hujan selalu membawa material sehingga harus ada antisipasi ,dengan menempatkan sejumlah alat berat untuk melakukan pengerukan material di sungai itu.
Lanjut Abun terkait dengan persoalan bencana gempa ,karena persoalan mitigasi bencana kita belum kita buat ,nah kita lakukan dulu sosialisasi kemasyarakat agar masyarakat bisa memahami apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi.Minimal edukasi itu dulu ,kemudian perencanaan harus tepat agar kedepan anggaran yang kita kucurkan tidak sia sia,tandas Zainal lagi.
Jamal juraijo katakan Kedepan kita berharap perencanaan lebih baik agar apa yang kita lakukan dalam perencanaan tidak akan sia sia,tandasnya.
Dales Lantapon