Internal PDIP Mulai Tak Solid Gegara Capres 2024

0
114
(foto google)

TNews, NASIONAL – Masalah di internal PDIP hingga kini terus bergulir gegara dukung mendukung capres 2024. Sebutan celeng pun muncul dari kader yang dianggap keluar barisan hingga berujung pemanggilan oleh pihak DPP PDIP.

Dianggap Celeng, Dibalas Sebutan Mental Bebek

Ketua DPD PDIP Jateng Bambang ‘Pacul’ Wuryanto menyebut celeng bagi pengurus dan oknum PDIP yang mendeklarasikan diri mendukung Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024. Tak hanya diam, Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Purworejo, Alrbertus Sumbogo, pun membalas pernyataan Bambang Pacul.

“Di bawah tekanan kepemimpinan beliau (Bambang Pacul) lahirlah kader-kader dengan mental babu, bebek dan beo,” kata Sumbogo.

Sumbogo menambahkan, kata-kata kasar yang keluar dari mulut Bambang Pacul bukanlah yang pertama. Hal tersebut memang dilakukan dalam rangka merapatkan barisan. Dalam beberapa hal, langkah tersebut dianggap berhasil, namun menurut Sumbogo hal itu justru menciptakan kader yang memiliki mental pesuruh.

“Ini bukan yang pertama beliau mengatakan hal tersebut, terutama dalam rangka merapatkan barisannya, supaya tidak seorang pun dari kader PDIP berani berbeda pendapat dan tetap tunduk pada otoritas ‘Diktator Pacul’ dengan analogi bahwa barisan kader ini militeristik sifatnya,” ucap Sumbogo menambahkan.

“Dengan demikian maka kader partai harus dikomando seperti baris-berbaris. Dalam beberapa hal itu tepat dan berhasil, tetapi dalam banyak hal pak Bambang Pacul telah merubah jiwa para kader menjadi seperti pesuruh, kon ngalor, ngalor, kon ngidul, ngidul (disuruh ke utara, ke utara, disuruh ke selatan, ke selatan),” sambungnya.

Sumbogo pun merasa kasihan dengan partai berlambang moncong banteng itu jika memiliki kader seperti Bambang Pacul. Ia juga meminta agar Bambang Pacul tahu diri.

“Mesakke (kasihan) PDIP jika tumbuh kader-kader yang mirip pak Bambang Pacul. Kudune (harusnya) pak Bambang Pacul ki bisa rumangsa, aja rumangsa bisa,” lanjutnya.

Konflik Berawal dari Deklarasi Dukung Ganjar

Diberitakan sebelumnya, DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Kabupaten Purworejo mendeklarasikan diri siap mendukung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024. Deklarasi digelar di sebuah rumah makan di Purworejo, Sabtu (25/9) petang.

Acara juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) SGI Tedy Mulyadi dan Korwil SGI Jateng Alex Ngatidjan. Selain itu tampak hadir pula Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo Albertus Sumbogo.

Dalam acara itu, Albertus Sumbogo mengaku siap menghadapi sanksi jika dukungan terhadap Ganjar dianggap sebagai pelanggaran. Dalam kepengurusan DPC SGI Kabupaten Purworejo sendiri, ia didapuk menjadi ketua.

Kader Keluar Barisan Disebut Celeng dan Harus Disanksi

Menanggapi hal itu, Ketua DPD PDIP Jateng Bambang ‘Pacul’ Wuryanto menyebut oknum kader PDIP yang mendeklarasikan capres mendahului arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, telah keluar dari barisan. Untuk itu, pimpinan dari oknum tersebut harus memberikan sanksi.

“Kalau ada pengurus yang bicara di luar perintah partai artinya apa? Keluar dari barisan. Kalau keluar dari barisan ya siap untuk tidak di barisan, ya dikeluarkan oleh komendannya. Di militer juga gitu, keluar dari barisan ya out,” ujarnya.

Lalu dia bicara sebuah adagium yang ada di PDIP. Menurutnya, kader yang keluar dari barisan bukanlah banteng, melainkan celeng.

“Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng, itu namanya celeng. Jadi apapun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng,” tegasnya.

Pendukung Ganjar Disebut Celeng, Lalu Pendukung Puan?

Lalu apakah hal tersebut berlaku juga untuk yang telah mendukung Puan Maharani maju Pilpres termasuk DPC PDIP Kabupaten Kebumen?

Menanggapi polemik tersebut, Ketua DPC PDIP Kabupaten Kebumen, Saiful Hadi menegaskan bahwa dukungan untuk Puan saat itu berbeda dengan dukungan untuk Ganjar yang belakangan terakhir muncul di berbagai daerah. Saiful meluruskan, yang dilakukan DPC PDIP Kabupaten Kebumen waktu itu adalah mengusulkan Puan Maharani sebagai capres, bukan mendeklarasikan dukungan.

“Jadi harus diluruskan posisinya, usulan sama deklarasi itu beda. Jadi sekali lagi patokannya usulan itu muncul sebelum ada Surat dari DPP terkait larangan membahas capres, disertai dengan kalimat apapun keputusan Bu Mega kami tegak lurus, itu substansinya. Setelah itu kita membahas (capres) lagi,” kata Saiful Hadi.

Hasil usulan tersebut, Saiful menambahkan, telah didahului dengan Rapat Kerja Cabang (rakercab) yang digelar pada Sabtu (29/5) lalu. Saiful meminta agar PDIP tetap solid dan tidak ada pihak yang mengadu domba, terlebih saat ini pihaknya tengah fokus membantu masyarakat terdampak COVID-19 dan vaksinasi.

“Menanggapi dinamika yang ada waktu itu, maka saat rapat, PAC-PAC mengusulkan sehingga dirangkum menjadi usulan. Jadi kami tidak mau ada pelintiran soal ini dan menjadi polemik. Kami juga lagi fokus bekerja membantu masyarakat terdampak COVID-19 dan dukung pemerintah dalam percepatan vaksin,” imbuhnya.

Logo Kepala Celeng Sebagai Bentuk Keberanian Akar Rumput

Setelah dianggap sebagai celeng, barisan pendukung Ganjar Pranowo justru menunjukkan keberaniannya dengan mengeluarkan logo kepala celeng. Gambar kepala celeng berwarna merah dengan taring panjang berwarna putih yang kini viral di media sosial itu, dibuat oleh salah satu penggerak Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Kabupaten Purworejo sekaligus kader PDI Perjuangan yakni Eko Lephex.

“Gambar yang buat saya mas. Celeng kan lagi viral,” kata Eko.

Dalam gambar itu, juga tertulis kalimat Barisan Celeng Berjuang. Eko menyebut, barisan celeng yang dimaksud adalah para kader PDIP yang selalu berjuang untuk kebenaran dan mengusung Ganjar sebagai capres.

“Barisan celeng yaitu kita-kita kader PDIP yang ingin selalu berjuang untuk kebenaran demi besarnya partai mengusung Ganjar Pranowo Presiden 2024,” tegasnya.

Lebih lanjut Eko menjabarkan makna logo tersebut, termasuk warna merah, putih hingga taring yang terlihat panjang dan tajam.

“Taring panjang agar kita tetap semangat berjuang tidak takut rintangan apapun. Warna merah artinya kader PDIP arus bawah yang berani memperjuangkan pilihannya, sedangkan putih simbol kebenaran hati nurani kami,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Purworejo sekaligus ketua DPC SGI Purworejo Alrbertus Sumbogo sebenarnya merasa prihatin dengan sebutan celeng yang keluar dari mulut Bambang Pacul. Namun, dengan adanya hal tersebut justru bisa menjadikan semangat para pendukung Ganjar untuk tetap berjuang.

“Teman-teman membuat satire atau meme itu selain tersinggung, prihatin tapi ada semangat perlawanan. Meskipun dianggap celeng tetap harus berjuang untuk kebenaran dan nuraninya,” ucap Sumbogo.

Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo yang juga menjadi Ketua Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Kabupaten Purworejo, Albertus Sumbogo, dipanggil DPP PDIP. Sumbogo harus menghadap ke DPP PDIP di Jakarta untuk klarifikasi masalah yang sebenarnya terjadi.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setyabudi, menuturkan bahwa pemanggilan terhadap Sumbogo pada Jumat (15/10/2021).

“Jumat 15 Oktober, Sumbogo dipanggil ke DPP (PDIP). Terkait sanksi kita serahkan kepada DPP, karena yang bisa memberikan sanksi kepada pengurus DPC adalah DPP,” kata Dion.

Sumbogo juga membenarkan adanya panggilan itu untuk melakukan klarifikasi.

“Maaf sampai dengan Jumat, saya dan teman-teman pengurus SGI off dulu dari segala medsos, kami mau evaluasi, berefleksi dan nantinya beraksi, sambil mempersiapkan diri atas pemanggilan diri saya oleh DPP PDIP untuk klarifikasi,” terang Sumbogo.

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.