TNews, NASIONAL – Marzuki Mustamar menempati posisi awal dalam survei calon Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang dirilis oleh Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic).
Survei ini dilakukan pada 23 Maret-5 April 2021. Berdasarkan hasil survei, pada posisi pertama muncul nama Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar dengan angka 24,7%.
“Sehingga menempatkan dua nama Kiai Senior asal Jawa Timur di dua posisi awal, yakni KH Marzuki Mustamar dan KH Hasan Mutawakkil Alallah,” ucap Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam, Kamis (7/10/2021).
Berikut profil KH Marzuki Mustamar yang sudah kami rangkum.
Sosok KH Marzuki Mustamar
KH Marzuki Mustamar merupakan Ketua PWNU Jawa Timur. Ia lahir di Blitar tanggal 22 September 1966 di tengah keluarga yang sangat menaati dan memahami agama. Ayah Marzuki Mustamar adalah seorang kyai bernama Kyai Mustamar dan Nyai Siti Jainab. Dari kedua orang tuanya, dia banyak belajar Al-Qur’an dan dasar-dasar agama.
Pada tahun 1994, Marzuki Mustamar menikahi salah seorang santriwati Pondok Nurul Huda yang juga hafidzoh bernama Saidah. Saidah merupakan putri Kyai Ahmad Nur yang berasal dari Lamongan.
Pernikahan Marzuki Mustamad dan Saidah 7 orang anak. Masing-masing dua orang laki-laki dan lima perempuan.
Riwayat Pendidikan Marzuki Mustamar
Dilansir dari situs PWNU Jawa Timur, berikut riwayat pendidikan yang pernah ditempuh KH Marzuki Mustamar.
TK Muslimat Karangsono Kanigoro, Blitar Tahun 1972
- Miftahul ‘Ulum, Tahun 1979
SMP Hasanuddin, Tahun 1982
MAN Tlogo, Tahun 1985
- Nurul Huda, Mergosono
LIPIA Jakarta, Tahun 1988
S-1 IAIN Malang, Tahun 1990
S-2 UNISLA, Tahun 2004
KH Marzuki Mustamar Berguru ke Kyai Masduqi Mahfudz
Saat sedang menimba ilmu di IAIN Malang, Marzuki Mustamar juga nyantri kepada KH A Masduqi Mahfudz di Pondok Pesantren Nurul Huda Mergosono. Lantaran dikenal cerdas, Marzuki memberi amanah agar membantunya mengajar di Pesantren di usianya yang masih 19 tahun.
“Saat itu saya diminta untuk mengajar kitab Fathul Qorib bab buyuu’ (jual-beli),” kenang Marzuki Mustamar yang juga Dosen Fakultas Humaniora dan Budaya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, seperti dikutip dari situs PWNU Jatim.
Perjalanan Mengajar KH Marzuki Mustamar
Perjalanan Marzuki Mustamar di daerah Gasek, Kecamatan Sukun dimulai sebagai pengajar mengaji para santri. Namun, seiring berjalannya waktu, santrinya makin bertambah banyak hingga akhirnya Marzuki Mustamar bekerja sama dengan yayasan Sabilurrosyad untuk mendirikan sebuah pesantren dengan nama Sabilurrosyad.
Riwayat Organisasi dan Aktivitas Lain
Selain membimbing para santri, Marzuki Mustamar juga pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Bahasa Arab Universitas Islam Malang. Adapun semasa karirnya, Marzuki Mustamar pernah menjabat sebagai:
- Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang 2 periode
- Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad
- Anggota Komisi Fatwa MUI Kota Malang
- Dosen Humaniora dan Budaya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
- Penulis tetap di Media Ummat rubrik Mutiara Hadits dan Tanya Jawab
- Imam dan khotib, pemateri pengajian tetap Masjid Agung Jami’ Malang
- Imam dan khotib, pemateri pengajian tetap masjid Sabilillah Malang dan banyak masjid besar lainnya
Karya Marzuki Mustamar
Diketahui bahwa Marzuki Mustamar juga seorang penulis buku. Bukunya yang berjudul “Al-Muqtathafat li ahl al-Bidayat” yang berisi tentang sanggahan kepada beberapa kelompok terutama salafi wahabi yang suka membid’ahkan amaliah kaum Nahdliyyin. Walaupun buku tersebut ditulis dalam bahasa Arab, semenjak rilis tahun 2010, buku tersebut sudah puluhan kali cetak ulang dan disampaikan di hampir ke seluruh penjuru nusantara.
Sumber : detik.com