Lembaga Taktis Sorot Kinerja KKP Dan BTNKT”Terkait Kerusakan Terumbu Karang Togean

0
281

TNews, Touna – Tingkat kerusakan keanekaragaman hayati akibat kegiatan destruktif fishing khususnya penggunaan bahan peledak (bom ikan) di perairan Kepulauan Togean Kabupaten Tojo Una-Una Sulawesi Tengah, semakin mengkhawatirkan terutama kerusakan pada terumbu karang.”

Hal ini diungkapkan Direktur Lembaga Taktis Yusuf Dumo usai melakukan monitoring baru-baru ini disepajang perairan kepulauan togean.

Menurutnya, “kegiatan destructive fishing yang dilakukan oleh oknum masyarakat umumnya menggunakan bom ikan. Penggunaan bahan peledak tersebut mengakibatkan kerusakan terumbu karang dan ekosistem di sekitarnya, serta menyebabkan kematian berbagai jenis dan ukuran biota yang ada di perairan tersebut.”

Lembaga Taktis mengutip hasil penelitian World Bank yang menunjukkan bahwa penggunaan bom ikan seberat 250 gram akan menyebabkan luasan terumbu karang yang hancur mencapai 5,30 m2.

Menurut data yang dimiliki Lembaga Taktis, di wilayah kepulauan togean terdapat 13.000 hektare tutupan karang, namun akibat destruktif fishing khususnya penggunaan bom ikan telah mengakibatkan sedikitnya 8.000 hektare terumbu karang rusak berat, itu artinya sekitar 60 persen lebih terumbu karang dalam wilayah kepulauan togean telah mengalami kerusakan.

Lembaga Taktis menilai hingga saat ini belum terlihat adanya upaya serius dari pemerintah pusat melalui Balai Taman Nasional Kepulauan Togean (BTNKT) dan juga Pemerintah Daerah khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tojo Una-Una dalam melakukan pengawasan dan penindakan terhadap para oknum pelaku destruktif fishing khususnya yang menggunakan bom ikan.

“Kami sangat menyayangkan pengrusakan terumbu karang masih terus terjadi padahal setiap tahunnya pemerintah pusat maupun pemerintah daerah selalu menganggarkan dana yang cukup besar untuk kegiatan pengawasan wilayah kepulauan togean dari aktivitas destruktif fishing namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan kita semua,” tambahnya.

Lebih lanjut Lembaga Taktis mempertanyakan apa yang selama ini dilakukan oleh para oknum pengawas disepanjang wilayah kepulauan togean. Untuk apa ada pengawasan jika faktanya aktivitas penggunaan bom ikan semakin banyak terjadi.

Untuk itu Lembaga Taktis berharap kepada para penggiat lingkungan hidup khususnya para aktivis yang berada di Kabupaten Tojo Una-Una untuk bersama-sama melakukan upaya serius dalam mencegah semakin meluasnya kerusakan lingkungan dalam wilayah kepulauan togean.

Oleh sebab itu dalam waktu dekat Lembaga Taktis akan menyampaikan laporan hasil monitoringnya kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan serta kepada Kementerian Lingkungan Hidup tentang lemahnya pengawasan dalam wilayah taman nasional kepulauan togean agar bisa menjadi bahan evaluasi.

Dales Lantapon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.