TNews, HUKRIM – Otoritas Rusia menyelidiki dugaan pemerkosaan setelah video penyiksaan mengerikan di klinik penjara setempat, dirilis ke publik. Rekaman video itu menjadi bagian dari sejumlah besar dokumen rahasia yang didapatkan para aktivis setempat.
Seperti dilansir AFP, Rabu (6/10/2021), proyek anti-penyiksaan, Gulagu.net, yang memiliki sumber-sumber di dalam sistem penjara Rusia, disebut telah mendapatkan lebih dari 1.000 file video yang diduga menunjukkan tindak penyiksaan aparat di berbagai penjara di negara tersebut.
Pada Senin (4/10) tengah malam waktu setempat, pihak Gulagu.net mempublikasikan sebuah video yang menunjukkan seorang pria telanjang disodomi dengan tongkat di rumah sakit penjara yang merawat pasien tuberkulosis di kota Saratov. Pria yang diikat ke tempat tidur itu terdengar berteriak kesakitan.
Berbicara kepada AFP, Vladimir Osechkin yang mengelola Gulagu.net menuturkan kelompoknya menerima video tersebut dan beberapa video lainnya — diduga direkam dengan peralatan penjara — dari seorang warga negara Belarusia yang pernah dibui di Saratov.
Warga Belarusia yang tidak disebut namanya itu, dibebaskan pada Februari lalu dan mengirimkan beberapa rekaman video ke Gulagu.net sejak Maret.
“Kami menyebutnya sebagai Snowden Belarusia kami,” sebut Osechkin yang tinggal di Prancis.
“Ini pertama kalinya pembela hak asasi manusia mendapatkan sejumlah besar informasi yang membuktikan sifat penyiksaan sistemik di Rusia,” imbuhnya.
Pada Selasa (5/10) waktu setempat, Dinas Penjara Federal (FSIN) mengumumkan penyelidikan tengah dilakukan. Disebutkan FSIN bahwa tim mereka dari Moskow telah dikerahkan ke Saratov untuk ‘memverifikasi akurasi informasi’ dalam video tersebut.
Dalam pernyataannya kepada AFP, FSIN menyebut penyelidikan itu diawasi oleh ‘kepemimpinan Dinas Penjara Federal’.
Selain otoritas penjara, cabang regional Komisi Investigatif yang menyelidiki kejahatan besar di Rusia, juga meluncurkan penyelidikan terhadap ‘tindak kekerasan yang bersifat seksual’. Tindak kejahatan itu memiliki ancaman hukuman maksimum 10 tahun penjara.
Sementara kantor kejaksaan setempat, seperti dilaporkan RIA Novosti, juga meluncurkan penyelidikan soal perlakuan para tahanan di Saratov.
Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, menyatakan Kremlin mengetahui keberadaan video itu. “Jika keaslian material itu dikonfirmasi, maka tentu saja, ini menjadi alasan untuk penyelidikan serius,” ucap Peskov kepada wartawan.
“Namun pertama-tama, perlu dilakukan dengan cepat tapi tetap tenang menyelesaikan masalah ini dan menetapkan keaslian material ini,” imbuhnya.
Pada Selasa (5/10) waktu setempat, seorang sumber menuturkan kepada Interfax News Agency bahwa kepala FSIN cabang Saratov telah mengajukan pengunduran diri.
Sumber: detik.com