TNews, WISATA - Tiga desa wisata Indonesia mewakili ajang UNWTO Best Tourism Villages 2021. Menparekraf Sandiaga Uno beri apresiasi.
Ketiga Desa Wisata tersebut adalah Desa Wisata Nglanggeran, Gunung Kidul, DIY Yogyakarta, Desa Wisata Tetebatu, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dan Desa Wae Rebo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Desa wisata terpilih tersebut siap beradu keindahan dengan desa wisata di berbagai belahan dunia.
Saingannya pun cukup berat, ada Murcia (Cehegin), Spanyol; Alonissos, Westerb Samos, dan Soufli yang mewakili Yunani; serta desa wisata dari Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia, Kamboja, dan masih banyak lagi. Dalam pencapaian ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan apresiasi kepada tiga desa wisata tersebut.
“Mudah-mudahan ini menjadi langkah kita bersama dalam menjadikan desa wisata di Indonesia sebagai pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Tentunya, lomba desa wisata bertaraf internasional ini memberi kebanggaan tersendiri untuk bangsa indonesia. Tak hanya itu, adanya desa wisata dari Indonesia dalam ajang ini menjadi salah satu upaya mempromosikan pariiwsata Indonesia di kancah global.
Sandiaga pun mengajak wisatawan untuk menelusuri apa saja keunggulan dari ketiga desa wisata tersebut. Yuk kenali tiga desa wisata keren ini.
- Desa Wisata Nglanggeran
Desa Wisata Nglanggeran berlokasi di Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, DIY, tepatnya di kawasan Gunung Api Purba yang menjadi daya tarik terbesar dari desa wisata ini. Traveler tahu? Gunung Api Purba merupakan bagian dari Geopark yang diakui dunia, Gunung Sewu.
Nah, untuk menikmati kemegahan Gunung Purba, wisatawan bisa tracking dengan menaiki 100 anak tangga. Setibanya di atas, pengunjung bisa melihat gunung api purba yang membentang luas dengan keunikan bongkahan-bongkahan batu.
Traveler bisa melihat pemandangan utuh geosite, serta melhat keunikan Kampung Pitu. Ya, sesuai namanya, kampung ini hanya boleh diisi tujuh keluarga.
Ada juga objek wisata yang merupakan tampungan air seluas 0,34 hektare, Embung Ngglanggeran. Destinasi ini pun digunakan sebagao pengairan kebun warga.
Tak sampai di situ, desa wisata ini kaya akan potensi seni dan budaya yang masih terjaga kelestariannya. Apa saja? Ada Tarian Reog Nglanggeran, GejogLesung, Jathilan, Kenduri, Karawitan, dan Festival Kirab Budaya.
Potensi ekonomi kreatifnya pun tak kalah menarik, ada kerajinan batik topeng, olahan spa, dan deretan kuliner. Menariknya lagi, memiliki batik tulis motif gunung Api Purba dan cokelat, batik jumputan menggunakan kelereng dan batu, serta batik eco print yang memanfaatkan daun jati, papaya, singkong, dan kenikir.
- Desa Wisata Tetebatu
Destinasi wisata alam yang ada di Desa Wisata Tetetbatu jadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasannya berada di lembah Gunung Rinjani.
Di desa wisata ini, wisatawan bisa melihat pemandangan Gunung Sangkareang dan Gunung Rinjani. Selain indahnya hamparan sawah terasering, yang paling menggoda dari desa ini adalah dua air terjunnya, yakni air terjun Sarang Walet atau Bat Cave dan air terjun Kokok Duren.
Belum puas? masih ada hutan monyet dimana wisatawan bisa melihat monyet hitam endemik asli Tetetbatu. Untuk traveler yang hobi tracking, Desa Wisata Tetebatu juga mempunyai tempat jalan-jalan yang menyehatkan jiwa dan raga nih, ada kebun kopi, cokelat, vanili, dan cengkeh milik masyarakat. Serunya lagi, wisatawan bisa ikut menanam bibitnya, jika musim tanam sedang berlangsung. Menarik bukan?
Kalau mau wisata religi, wisatawan bisa melihat peninggalan beserta sejarah berupa Al qur’an kuno berusia 200 tahun. Alquran tersebut terbuat dari bahan kayu dan kulit onta ini konon katanya merupakan asli tulisan tangan.
Alquran kuno ini pun disimpan di sebuah rumah yang disebut bale kemaliq di Dusun Tetebatu Lingsar, Kecamatan Sikur. Alquran tersebut kini diwariskan kepada Jinarim alias Sukirman yang mengaku mendapatkan benda bersejarah itu dari kakeknya secara turun-temurun.
Hayo, siapa yang tertarik ke Desa Wisata Tetebatu?
- Desa Wisata Wae Rebo
Berada di atas ketinggian 1.000 mdpl, Desa Wisata Wae Rebo sering disebut surga di atas awan. Pemandangan yang disuguhkan begitu memukau!
Lokasinya yang tinggi membuat wisatawan tak mudah menjangkaunya. Untuk sampai di desa ini, wisatawan harus tracking menyusuri jalan setapak, membelah hutan hingga menyusuri sungai sejauh 6 km.
Perlu diingat, wisatawan harus mempersiapkan kondisi tubuh yang bugar. Sebab, di awal pendakian saja, wisatawan langsung disuguhkan tanjakan tiada henti. Tapi jangan khawatir, rasa lelah itu akan terbayar saat wisatawan sampai di Desa Wae Rebo.
Nah, hal pertama yang menjadi perhatian wisatawan adalah tujuh rumah adat yang menjadi ikonik dari Desa Wae Rebo, yakni Mbaru Niang, yang berbentuk kerucut. Selain itu, hamparan rumput hijau yang dikelilingi pegunungan lengkap dengan kabut juga menjadi pesona desa. Sehingga memberikan kesan magis, namun damai, tenang dan sejahtera.
Setiap tahunnya berbagai acara adat diselenggarakan, seperti upacara persembahan untuk roh penghuni Wae Rebo yang diadakan dua kali dalam setahun yakni pada Juni dan Oktober 2021. Selain itu ada upacara kelahiran dan pernikahan.
Kerennya lagi, Desa Wisata Wae Rebo juga sudah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada Agustus 2012!
Sumber : detik.com