TNews, KULINER – Gudeg tak hanya ada di Yogyakarta, tapi juga di Blitar. Di kota patria ini ada warung yang menjual gudeg Meduran dengan cita rasa khas Mblitaran.
Menu ini disebut gudeg Meduran karena racikan lauk yang disajikan memang berbeda dengan gudeg khas Yogyakarta. Hal yang membedakan adalah tidak adanya daging dan krecek atau cecek, yakni potongan kulit sapi yang dimasak dengan bumbu santan.
Gudeg Meduran di Kota Blitar ini dijual Eni Zabrina Rahma di Jalan Kelud Kota Blitar. Seporsi gudeg Meduran, berisi lauk suwiran daging ayam, sayur blendrang tewel (nangka muda), sayur tahu, separuh telur bumbu merah, dan gobis godok. Tak lupa sambal terasi khas Madura sebagai pelengkap.
“Kalau gudeg Meduran tidak ada cecek sama dagingnya. Hanya ayam, tahu, sama gobis. Ya memang seperti itu yang umum dijual di kampung buyut saya,” tutur wanita berusia 42 tahun ini, Senin (15/11/2021).
Eni memang lahir dan besar di kampung Meduran, kota Blitar. Dia meneruskan usaha dagang gudeg Meduran ini dari usaha yang dirintis ibunya sejak 30 tahun silam. Eni yang baru meneruskan berjualan pada tahun 2014 lalu, sedikit demi sedikit, menyesuaikan cita rasa lidah orang Blitar dan tren anak muda kekinian.
“Kalau asli Madura itu malah rasanya cenderung asin. Saya menyesuaikan sama cita rasa orang Mblitaran yang lebih suka gurih, ada manis dan pedasnya,” terangnya.
Sejak membuka warung pukul 06.00 sampai 10.00 WIB, tiga kilogram beras dan dua ekor ayam yang dimasak untuk gudeg selalu habis terjual. Gudeg Meduran masakan Eni, memang cocok dikonsumsi untuk sarapan pagi.
“Porsinya cocok untuk sarapan. Tidak terlalu banyak, juga tidak sedikit. Pas …pas juga dengan harganya yang hanya Rp 12 ribu. Rasanya memang citarasa Mblitaran, gurih pedas. Kalau (gudeg) Yogyakarta kan dominan manis,” pungkas Purwahono, seorang warga Yogyakarta ketika bertandang ke kota patria ini.
Sumber : detik.com
