TNews, POLITIK – PDIP melakukan rotasi dadakan nan mengejutkan dengan mengganti Ketua Komisi III DPR. Rotasi ini disebut sebagai tour of duty belaka. Benarkah demikian?
Herman Hery, yang menjabat Ketua Komisi III DPR sejak awal periode 2019-2024, digantikan oleh Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR. Namun Herman Hery tak dijadikan pimpinan komisi, melainkan anggota biasa.
Pergantian ini terbilang mendadak. Sebelumnya, tak ada indikasi akan ada pergantian posisi di kursi pucuk pimpinan Komisi Hukum DPR. Apalagi saat ini Komisi III DPR sedang membahas sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) penting, di antaranya adalah RUU Kejaksaan dan revisi UU KUHP.
Apakah pergantian ini terkait beda dukungan capres di internal PDIP?
Bambang Pacul memang dikenal sebagai loyalis Puan Maharani. Bambang tak sungkan menunjukkan dukungannya kepada Puan, salah satunya adalah saat rekaman dirinya bicara ‘siapa pun capresnya, Puan Maharani wakilnya’, yang seharusnya off the record, beredar luas.
Sementara itu, Herman Hery sejauh ini tak tampak menunjukkan gestur dukungan ke pihak selain Puan di depan publik. Herman lebih sering muncul dalam sosoknya sebagai Ketua Komisi III DPR. Dia bahkan irit bicara soal riuh pencapresan.
Namun, saat ditanya soal musabab pergantian Ketua Komisi III DPR ini, Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto mengatakan Herman Hery dipindahkan ke Komisi VII sebagai bagian dari penyegaran Fraksi PDIP.
“Ini tour of duty. Tour of duty biasa,” ujar grandmaster catur tersebut.
Benar hanya tour of duty atau terkait kontestasi?
Sumber : detik.com