TNews, SEHAT – Overthinking merupakan istilah yang biasa ditujukkan bagi orang-orang yang terlalu banyak berpikir. Ketika seseorang mengalami overthinking atau biasa disebut sebagai overthinker, tentu akan menghambat penyelesaian masalah, oleh karena itu penting mengetahui tentang kondisi tersebut agar kita lebih sadar akan kondisi diri.
“Overthinking adalah menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu hal dengan cara yang merugikan serta overthinking dapat berupa ruminasi dan khawatir,” ujar Wirdatul Anisa Psikolog.
Ruminasi merupakan kecenderungan untuk terus memikirkan hal yang telah berlalu. Seseorang akan merasa hari ini akan lebih baik jika kemarin melakukan suatu hal juga merupakan salah satu bentuk masa lalu. Sedangkan khawatir adalah kecenderungan memikirkan prediksi yang negatif.
“Memang bukan hal yang mudah untuk mengubah kebiasaan overthinking,” imbuh Nurul Kusuma Hidayati Psikolog dan peneliti Central Public Mental Health UGM.
Tanda-tanda Overthinking
beberapa gejala berikut merupakan gejala general yang biasa dialami seorang overthinker. Namun ada baiknya untuk mengkonsultasikan kondisi diri kepada tenaga ahli agar tidak terjadi self-diagnosed.
- Tidak bisa berhenti khawatir
- Sering khawatir terhadap hal-hal yang tidak dapat dikendalikan.
- Selalu mengingat kesalahan yang sudah lewat.
- Sering mengingat kembali momen memalukan berulang kali.
- Terlalu banyak berandai-andai pada kejadian tidak pernah terjadi.
- Mengalami kesulitan tidur.
- Tidak mampu berhenti memikirkan perkataan orang lain.
- Menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan makna tersembunyi di balik perkataan orang atau peristiwa yang terjadi.
- Tidak menyukai orang lain yang mengatakan sesuatu atau bertindak dengan cara yang tidak biasa.
- Menghabiskan waktu memikirkan masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan.
Cara Mengatasi Overthinking
Setelah memahami tanda-tanda overthinking, ada baiknya kita mulai untuk mengatasi kondisi tersebut. Mengutip dari berbagai sumber, berikut beberapa tips mengatasi overthinking:
- Menyadari Jika Anda Seorang Overthinker
Mengenali tanda-tanda bahwa Anda seorang overthinker atau berpikir terlalu banyak merupakan hal pertama yang perlu dilakukan. Kesadaran untuk mengakhiri overthinking merupakan sebuah kunci.
Ketika Anda sudah menemukan hal itu, Anda akan melihat bahwa peristiwa yang diulang dalam pikiran atau mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat dikendalikan, merupakan suatu tidak produktif.
- Hadapi Pikiran Negatif Sebelum Memburuk
Setelah menyadari kondisi yang tengah Anda alami, saatnya untuk belajar mengendalikan pikiran tersebut. Sangat mudah bagi kita untuk terbawa pikiran negatif.
Kendalikan diri Anda agar tidak larut dalam pikiran negatif. Tanamkan dalam diri Anda bahwa hal tersebut terlalu berlebihan untuk dipikirkan, sehingga ada baiknya untuk berhenti memikirkannya.
- Fokus pada Pemecahan Masalah
Overthinking dapat muncul ketika menghadapi sebuah masalah tertentu dalam hidup. Namun yang harus diingat, kita harus tegar dan segera mencari jalan keluar saat menghadapi sebuah masalah.
Ada baiknya Anda terfokus pada langkah pasti dalam mengambil keputusan soal solusi masalah. Jangan terus menyesali mengapa terjadi sesuatu, tapi lebih baik fokus dalam memperbaiki keadaan tersebut.
- Lakukan Refleksi Diri
Jika harus memikirkan masalah dalam hidup, luangkan waktu untuk hal tersebut.
Anda dapat meluangkan waktu sekitar 20-3- menit untuk melakukan refleksi dan introspeksi diri. Anda dapat memikirkan kesalahan yang Anda lakukan dan fokus pada bagaimana menyelesaikan masalah tersebut.
Selain itu, Anda juga dapat memikirkan tentang strategi untuk melewati masalah tersebut. Apabila waktu tersebut sudah habis, Anda harus kembali beraktivitas dan kembali produktif.
- Berlatih Mindfulness
Mindfulness merupakan kegiatan yang mengharuskan Anda fokus dan sadar pada apa yang tengah Anda lakukan. Cara ini membutuhkan latihan dan jika berhasil dilakukan, akan sangat membantu dalam mengurangi overthinking.
Beberapa cara berlatih melakukan mindfulness:
Hindari akses pada pekerjaan di luar jam kerja Anda dan fokus pada kegiatan lainnya.
Menikmati makanan Anda dengan perhatian penuh, jangan melakukan hal lain ketika makan.
Jalan-jalan sambil memperhatikan lingkungan sekitar. Jika diperlukan, catat apa saja yang Anda temui di jalan; mulai dari yang Anda lihat, dengan, hingga hirup.
Sumber : detik.com