TNews, Boltim – Meningkatnya kasus DBD di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) pada penghujung tahun 2021 langsung diseriusi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dengan program sigap cegah demam berdarah. Jumat (10/12)
Menurut Kepala Dinkes Boltim Eko Marsidi, selang bulan Oktober – November terjadi peningkatan kasus DBD.
“Total kasus DBD di Boltim saat ini 65 Kasus dengan 1 kasus meninggal pada bulan April. Untuk Oktober – November ada 6 kasus dan hampir semua dari Kecamatan Modayag dan Modayag Barat,” kata Eko.
Lanjutnya juga, dalam program pencegahan tersebut, pihaknya menggandeng Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), (Balai Teknik Kesehatan Lingkungan BTKL) Manado serta Poltekes Manado untuk datang langsung ke Bolaang Mongondow Timur.
“Tiga hari mereka menggelar kegiatan pencegahan dan penanggulangan DBD. Mulai dari sosialisasi DBD, Pencegahan dan Teknologi Tepat guna DBD, penyuluhan Penyakit Menular kepada Pemerintah Kecamatan, Perangkat Desa Modayag I, II dan III serta Pinonobatuan,” ujarnya.
Selain itu juga, “Ada juga penyelidikan epidemiologi kasus DBD melalui pengambilan sampling jentik nyamuk DBD, mapping atau pemetaan kasus DBD serta Fogging di wilayah Modayag Bersatu yang ada kasus,” sambungnya.
Ia juga mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Boltim khususnya Modayag Bersatu. Sehingga diharapkan semua kegiatan ini, harus diikuti oleh kesadaran masyarakat dalam Menerapkan PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mau melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk di dalam dan sekitar rumah.
“Bapak bupati telah mengeluarkan surat edaran nomor X/BMT/218/XI/2021 tentang kewaspadaan demam berdarah yang didalamnya mengajak masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan wilayah masing masing. Karena hanya dengan giat ini kita bisa sama sama mengalahkan demam berdarah,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Eko juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk ikut kegiatan vaksinasi di wilayah kerja puskesmas.
“Jangan tunda untuk divaksin, karena vaksin ini melindungi kita semua selama masa pandemi ini. Vaksin yang digunakan aman dan halal. Marijo torang ba vaksin,” tutupnya.
(Iki)