TNews, KULINER – Allah SWT memerintahkan hambanya agar tidak berlebihan, termasuk soal porsi makan. Lantas seberapa porsi makan ideal yang dianjurkan Nabi?
Nabi Muhammad SAW dijadikan sebagai suri tauladan yang baik bagi umat Islam. Semua yang dilakukan oleh Rasulullah SAW pastinya memiliki tujuan dan manfaat yang baik.
Ajaran Nabi Muhammad SAW tersebut berlaku untuk kehidupan sehari-hari, termasuk ketika sedang makan. Ketika makan, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan soal pola makan yang baik.
Salah satunya tentang seberapa banyak atau porsi makan yang ideal. Dalam hal ini, Rasulullah SAW pernah mengatakan agar seseorang makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.
- Apakah Makan sampai Kenyang Dilarang?
Dalam hal tersebut pernah ada kisah tentang seseorang yang pernah makan sampai kenyang di hadapan Rasulullah SAW. Ia adalah Abu Hurairah dan para sahabat Nabi Muhammad SAW lainnya.
Mereka berkali-kali makan sampai kenyang, karenanya rasanya kenyang setelah makan terkadang diperbolehkan. Yang menjadi masalah adalah ketika rasa kenyang dapat mengganggu.
Misalnya adalah setelah kenyang menyebabkan orang menjadi malas dan enggan untuk berdiri, melakukan aktivitas bahkan untuk beribadah. Hal inilah yang dilarang oleh Allah SWT.
- Kedudukan Makanan dalam Islam
Ibnu Qayyim pernah menjelaskan tentang kedudukan makanan. Menurutnya kedudukan makanan itu ada tiga, yakni mengambil makanan sebanyak yang diinginkan.
Kedua mengambil makanan melewati batas cukup tetapi tidak sampai merugikan dan yang ketiga adalah mengambil lebih banyak dari itu. Intinya, kedudukan makanan ini adalah keinginan, kecukupan dan keutamaan.
- Porsi Makan Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW pernah menganjurkan seberapa porsi makan yang ideal. Menurut Rasulullah SAW adalah perut diisi 3 bagian.
Maksudnya adalah sepertiga berisi makanan, sepertiga berisi minuman dan sepertiga lagi udara atau nafas. Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa porsi makan ini yang mendatangkan manfaat untuk tubuh dan hati.
Hadits tersebut berbunyi:
“Tiada tempat yang paling buruk yang dipenuhi oleh manusia daripada perutnya. Cukup bagi anak Adam beberapa suap saja untuk menegakkan tulang belakangnya,”.
“Jika tidak, maka sepertiga dari perutnya untuk makanannya, sepertiga lagi untuk air minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya,”.
- Maksud dari Porsi Sepertiga
Kata sepertiga yang diucapkan dalam hadits tersebut bisa dipahami sebagai takaran atau porsi yang sesungguhnya sudah maksimal ketika makan.
Bayangkan jika perut terisi penuh dengan makanan, maka ruang untuk air pun menjadi sempit. Ketika ruangan sempit itu diisi air, maka akan membuat tubuh merasa tertekan.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan stres dan menyebabkan kelelahan karena membawa beban berat di dalam perut. Jika sudah begitu bisa menyebabkan malas untuk beraktivitas.
Sumber : detik.com