TNews, SEHAT – Methylprednisolone adalah obat golongan steroid yang banyak dimanfaatkan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, mulai dari radang, alergi, hingga menekan sistem kekebalan tubuh.
Mekanisme methylprednisolone adalah dengan meniru kerja kortisol, yakni hormon alami yang berada di tubuh. Methylprednisolone akan menekan produksi zat kimia tertentu dalam tubuh yang menyebabkan gatal, kemerahan, bengkak, hingga nyeri.
Obat methylprednisolone terdaftar di BPOM RI sebagai obat keras sehingga pembeliannya harus dengan resep dokter dan penggunaannya dibawah pengawasan dokter
Methylprednisolone digunakan untuk mengobati banyak kondisi yang berhubungan dengan peradangan, alergi dan menekan respons sistem kekebalan tubuh.
Berikut contoh penyakit yang bisa diobati dengan Methylprednisolone:
- Gangguan endokrin
- Autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau lupus
- Penyakit kulit, seperti psoriasis atau Steven-Johnson Syndrome
- Alergi berat
- Masalah mata, seperti pembengkakan atau bisul
- Masalah sistem pencernaan, seperti kolitis ulserativa
- Gangguan pernapasan
- Kelainan darah, seperti kadar trombosit rendah
- Kanker
- Infeksi, seperti trikinosis
Dosis methylprednisolone
Dosis methylprednisolone bervariasi tergantung jenis penyakit dan kondisi pasien. Methylprednisolone tersedia dalam bentuk sediaan tablet dengan dosis 4,8, dan 16 mg. Selain itu, juga terdapat dalam bentuk injeksi (suntik) dengan dosis 125 mg dan 500 mg.
Kondisi: Peradangan dan imunosupresif (oral/tablet)
Dosis pada dewasa adalah 2-60 mg per hari dalam 1-4 dosis pemberian.
Dosis pada anak adalah 0,5-1,7 mg/kgBB per hari dalam 1-2 dosis pemberian.
Kondisi: Alergi (oral/tablet)
Dosis pada dewasa adalah 24 mg hari ke-1, 20 mg hari ke-2, 16 mg hari ke-3, 12 mg hari ke-4, 8 mg hari ke-5, dan 4 mg hari ke-6.
Kondisi: Status asthmaticus / serangan asma yang parah (injeksi intravena)
Dosis pada dewasa adalah 40 mg, pemberian diulang tergantung kondisi pasien.
Dosis pada anak adalah 1-4 mg/kgBB per hari selama 1-3 hari.
Kondisi: Mencegah reaksi penolakan pada penerima transplantasi organ (injeksi intravena)
Dosis pada dewasa adalah 0,5-1 gr setiap hari sampai pasien stabil.
Dosis pada anak adalah 10-20 mg/kgBB setiap hari selama 3 hari dengan dosis maksimal 1000 mg per hari.
Berikut efek samping umum dari methylprednisolone:
- Pembengkakan di tangan atau pergelangan kaki
- Pusing (ada sensasi berputar)
- Perubahan periode menstruasi
- Sakit kepala
- Nyeri atau kelemahan otot
- Rasa tidak nyaman di perut seperti kembung
- Reaksi alergi
Namun, beberapa orang mungkin akan mengalami reaksi alergi terhadap methylprednisolone, seperti:
- Gatal-gatal
- Sulit bernapas
- Wajah, bibir, lidah bengkak
- Efek samping serius
Selain itu, methylprednisolone juga bisa memicu efek samping serius sehingga harus segera dilaporkan ke dokter, seperti:
- Sesak napas, bahkan pada aktivitas ringan
- Berat badan bertambah dengan cepat
- Memar dan luka yang tidak kunjung sembuh
- Penipisan kulit
- Penglihatan kabur
- Depresi berat
- Tinja berdarah
- Batuk berdarah
- Kejang