TNews, SEHAT – Dibanding variasi seks lainnya, seks anal dinilai penuh risiko. Jalur yang secara natural tidak didesain untuk berhubungan seks memudahkan terjadinya perlukaan dan penularan infeksi.
Hal ini disampaikan oleh dr Haekal Anshari, M.Biomed, seorang pakar seksologi dan anti-aging dalam perbincangan dengan Haibunda. Menurut dr Haekal, seks anal mudah menularkan infeksi menular seksual mulai dari sifilis hingga gonorrhea.
“Tidak seperti vagina, anus memiliki lapisan yang sangat tipis dan sensitif. Anus juga tidak memiliki pelumas alami, sehingga anus berisiko luka apabila dilakukan penetrasi baik melalui penis, jari, atau alat lain seperti sex toy,” terang dr Haekal.
Risiko infeksi tidak hanya terjadi di anus, tetapi juga di vagina yang letaknya berdekatan. Risikonya meningkat apabila aktivitas seks anal dikombinasikan juga dengan seks vaginal.
Risiko lain yang perlu diwaspadai adalah sfingter anus yang menjadi longgar karena penetrasi oleh Mr P.
Sumber : detik.com